Ini tidaklah biasa. Setidaknya menurut observasi saya terhadap sosok Presiden RI ke 7 tsb.
Sosok sehalus & se-lembah-manah seperti pria kelahiran dan dibesarkan di Solo itu pasti punya alasan LUAR BIASA jika sampai marah di depan anak buah. Sosok PJ, masih menurut saya, kalau dalam pewayangan mirip sosok Prabu PUNTADEWA yang tidak pernah, atau sulit sekali, marah. Konon karena darah pembayun Pandawa itu warnanya putih! Tetapi sekalinya marah, Sang Prabu bisa ber-tiwikrama alias berubah fisiknya menjadi seorang raksasa yg mengerikan, yaitu Dewa Amral (lihat tautan gambar wayang di sebelah)
Maka jika kemudian PJ bicara keras sampai menyinggung kemungkinan mengambil langkah2 luar biasa, termasuk pembubaran lembaga dan reshuffle Kabinet, hal itu adalah konsekuensi logis dari adanya fakta letoy & lemot para pembantu tsb. Padahal menurut Presiden, ini adalah kondisi "extraordinary" alias "luar biasa" atau "kedaruratan", kondisi yg semestinya perlu respon cepat, tidak mbulet oleh birokrasi, dan tepat sasaran. Tapi fakta yang terpampang di depan mata adalah sebaliknya!
Namun bukan berarti bhw pidato keras itu langsung bisa diartikan akan terjadi kocok ulang Kabinet secara "sakdeg sak nyet" alias dalam tempo singkat. Sangat tergantung apakah para Menteri LL (lemot dan letoy) tsb bisa segera menyesuaikan diri dengan kemauan PJ atau tidak. Bisa saja malah sebagian dari mereka ada yg merasa kepedean karena, misalnya, merasa dekat dengan para oligarch atau dilidungi oleh elit parpol pengusung dan/ atau pendukung2 PJ.
Tapi ingat! Kalau Prabu Puntadewa sudah bertiwikrama, konon, jagad pun menjadi gemetaran & tak satu pun akan mampu melawan!
Tancep kayon!
Simak tautan ini:
0 comments:
Post a Comment