Alkisah, baru saja Pak Kyai (K) mau memulai mengaji kitab Fiqh, tetiba seorang santri (S) ada yang maju ke depan dan bertanya:
S : "Mohon maaf Yai, sebelum ngajinya mulai izin tanya sebentar."
K : "Soal apa sih, kok buru-2 banget?"
S : "Itu lho Yai, soal orang diperiksa Polisi gegara mengunggah guyon almaghfurlah Gus Dur tentang polisi yang jujur.."
K (memotong) : "Lha wong gitu saja kok kamu urusi. Coba apa pertanyaanmu?"
S : "Gini Yai. Seandainya GD masih ada, menurut Yai apa reaksi beliau terhadap kasus pemeriksaan itu?"
K (senyum) : "Almaghfurlah kayaknya malah mendoakan si Polisi.."
S : "Wah masa Yai. Didoakan gimana, kira-kira?"
K : " Ya didoakan semoga karier pak polisi bagus dan sampai pada jabatan paling atas, jadi Kapolri."
S (heran) : "Lho kok begitu Yai?"
K : "Lha iya, kan mantan Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian pernah mengapresiasi guyon alm GD tsb. Beliau konon mengatakan bahwa guyonan GD itu 'menjadi cambukan bagi kami agar Polri sebagai institusi yg lebih baik.."
S (belum 'ngeh') : "Maksud Yai gimana sih?"
K (masih senyum): "Kan bisa jadi polisi yang memeriksa orang pengunggah humor GD itu belum paham maksud guyon tsb. Lha nanti kalau sudah jadi Kapolri seperti Pak Tito kan Insya Allah akan paham. Makanya didoakan saja, jangan dimarahi.."
S : "!!**??.. Oooo...."
Simak tautan ini:
0 comments:
Post a Comment