Sejarah perkembangan pondok pesantren (ponpes), khususnya yang berada dalam lingkungan jam'iyyah (organisasi) Nahdlatul Ulama (NU), tak terpisahkan dari dinamika berbangsa dan bernegara di Indonesia. Ketika bangsa kita belum muncul sebagai komunitas politik dan negara-bangsa (nation) bernama Indonesia pun belum dibentuk, perjuangan ponpes dalam ikut mencapai kedua tujuan tsb, telah ada dan diakui.
Dan ketika bangsa dan NKRI telah terbentuk dan harus menghadapi dan mengalami ujian terhadap eksistensinya, ponpes juga menjadi bagian integral dalam perjuangan tsb.
Pada saat ini ketika NKRI sedang menghadapi ancaman dari maraknya ideologi radikalisme transnasional, seperti Khilafahisme, lagi-lagi ponpes merasa terpanggil untuk berada di bagian paling depan untuk membendung perkembangannya serta menanggulanginya bersama komponen-komponen lain pecinta NKRI.
Pemerintah Presiden Jokowi (PJ) telah bertindak sangat tepat dengan memutuskan membentuk Badan Pengembangan Ideologi Pancasila (BPIP). Pembentukan lembaga tsb, antara lain, ditujukan untuk keperluan membentengi Republik Indonesia dari ancaman ideologis tsb. Karenanya ponpes secara otomatis harus membantu usaha Pemerintah yang strategis tsb, dengan segala kemampuan dan sumberdaya yang dimilikinya.
Pada kesempatan Seminar Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Ponpes Salafiyah Kholidiyah, Plumpang, Tuban pada 20 Juli yang lalu, saya menyatakan:
Pada kesempatan Seminar Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Ponpes Salafiyah Kholidiyah, Plumpang, Tuban pada 20 Juli yang lalu, saya menyatakan:
"... pondok pesantren harus membantu BPIP memperkuat ideologi Pancasila (melalui kerjasama dengan) kalangan pesantren. Hal ini mengingat bahwa nilai-nilai Pancasila dan semangat NKRI sesungguhnya sudah jauh lebih lama hidup di pesantren."
Sekecil apapun ukurannya dan dimanapun sebuah ponpes di kalangan NU berada, ia pasti memiliki keyakinan sebagai pilar penjaga NKRI, Pancasila, dan UUD 1945. Hal itu merupakan refleksi dari pandangan dunia (life world) ponpes NU yang bisa dirunut sejak lama dan bisa dibuktikan dalam kiprah perjuangan sepanjang sejarah Indonesia. Fakta bahwa para Ulama yang berbasis ponpes adalah juga merupakan bagian utama dari para pendiri (founders) NKRI adalah saksi sejarah yang tak dapat diingkari siapapun.
Ponpes dan Indonesia adalah satu jiwa. Keberadaan dan sinergi antara keduanya adalah manunggal, tak terpisahkan hingga akhir masa. Insya Allah.
Sekecil apapun ukurannya dan dimanapun sebuah ponpes di kalangan NU berada, ia pasti memiliki keyakinan sebagai pilar penjaga NKRI, Pancasila, dan UUD 1945. Hal itu merupakan refleksi dari pandangan dunia (life world) ponpes NU yang bisa dirunut sejak lama dan bisa dibuktikan dalam kiprah perjuangan sepanjang sejarah Indonesia. Fakta bahwa para Ulama yang berbasis ponpes adalah juga merupakan bagian utama dari para pendiri (founders) NKRI adalah saksi sejarah yang tak dapat diingkari siapapun.
Ponpes dan Indonesia adalah satu jiwa. Keberadaan dan sinergi antara keduanya adalah manunggal, tak terpisahkan hingga akhir masa. Insya Allah.
(https://www.tribunnews.com/nasional/2019/07/21/bpip-ajak-pesantren-lawan-ideologi-provokatif-khilafah-yang-ingin-gantikan-pancasila)
0 comments:
Post a Comment