Rektor IPB, Arif Satria
(AS), minta agar STIGMATISASI radikal terhadap PTN DIHENTIKAN. Saya
mendukung usul beliau tsb & saya juga yakin masyarakat Indonesia pun
demikian.
Tapi pada saat yang sama harus pula disadari, diakui,
dan senantiasa diingat bhw stigma itu ADA dan bertahan bukan karena
murni karena kebencian atau kampanye hoax terhadap PTN-PTN. Ia berbasis
pada fakta bahwa teah dan sedang terjadi penetrasi & infiltrasi
RADIKALISME telah dan sedang terjadi di PTN-PTN besar seperti IPB
selama lebih dari 2 (dua) dasawarsa terakhir ini. Dan probabilitas akan
terus terjadi bukannya tidak ada apabila tidak dihentikan.
Sayangnya, menurut hemat saya, PTN-PTN sampai saat ini masih belum atau
tidak mampu meredam dan/ atau menanggulangi penyemaian dan penyebaran
ideologi radikalis dan/ atau proses radikalisasi di kalangan civitas
akademika mereka, khususnya para pengajar dan mahasiswa.
Menghentikan strigmatisasi radikal thd PTN jelas penting, namun ia hanya
akan efektif apabila PTN-PTN sendiri melakukan program dan gerakan
DERADIKALISASI yang efektif, sistematis, dan berkesinambungan di
lingkungan kampus mereka masing-masing. Deklarasi-deklarasi kesetiaan
dan kebangsaan saja tidak cukup. IMHO.
Simak tautan ini:
https://babe.topbuzz.com/a/6698579444799373826?app_id=1124&gid=6698579444799373826&impr_id=6700487563829971201&language=id®ion=id&user_id=6652574556862267393
0 comments:
Post a Comment