Ada semacam FIKSASI terhadap JENAZAH dalam wacana politik kita akhir2 ini. Pd 2016 soal JENAZAH yang ditolak untuk disholati karena ketika masih hidup mendukung AHOK. Tahun 2019 ini marak wacana JENAZAH para petugas TPS yang, konon, DIRACUN. Kali ini yang menjadi target antara adalah KPU. Tetapi target politiknya adalah sang petahana, Presiden Joko Widodo (PJ).
JENAZAH menjadi lokus politisasi karena ia memberi aura MISTERI dan FINAL. Pihak yang menjadi target politisasi, diposisikan telah melakukan perbuatan yang paling FATAL dan hukumannya bukan saja bersifat legal formal, tetapi AGAMA.
AGAMA, lagi-lagi diapropriasi utk pertarungan politik sampai pada tingkat yang paling PERSONAL dan SAKRAL yaitu wacana tentang JENAZAH. Sebuah fenomen yang belum pernah muncul dalam negara demokrasi YANG WARAS di manapun di dunia.
Simak tautan ini:
0 comments:
Post a Comment