Salah satu episode yang paling MENGESANKAN saya dalam debat ke 4 Capres 2019 adalah respon yang dilontarkan oleh PS kepada PJ terkait budaya korporasi (corporate culture) di TNI:
"Saya pengalaman, Pak, di tentara. Budaya ABS banyak, Pak. Kalau ketemu panglima, ‘Siap, Pak. Aman semua, Pak. Terkendali, Pak'.. Radar cukup Pak.."
Orang mungkin saja tak setuju dengan PS atau bahkan menganggap beliau bicara demikian dalamn keadaan sedang emosi, dll. Tapi bagi saya, statemen tsb sangat penting karena keluar dari seorang mantan Jenderal yang malang melintang sangat lama dalam dunia keprajuritan dan sepak terjangnya sangat terkenal serta dihormati di TNI, baik ketika masih aktif maupun ketika telah lama tak di dalam lagi.
"Corporate culture" atau budaya korporasi adalah salah satu dimensi yang paling susah berubah dan perlu waktu sangat lama untuk bisa diubah. Tak terkecuali dalam organisasi yang dikenal sangat disiplin spt TNI. Apalagi TNI sangat hirarkis dan pengambilan keputusannya adalah "top down".
Jika tidak dikawal dengan leadership yang benar-benar mumpuni, maka budaya "asal bapak senang" atau ABS bukan tak mungkin akan mudah berbaur tak terdeteksi! Saya tak meragukan bhw TNI secara prinsipil menolak ABS karena akan sangat membahayakan kesiapan dan kewaspadaanya menghadapi ancaman.
Tetapi apa yang dikatakan PS tak boleh diabaikan hanya karena konteksnya adalah kampanye politik. Lebih baik kita husnudzhon terhadap PS. Siapapun yang menjadi pemimpin tertinggi di negeri ini sangat perlu menyimak dengan baik statemen PS yang didasarkan atas pengalaman puluhan tahun dan dalam posisi-posisi strategis di TNI.
Trims Pak PS sudah mengingatkan kita semua!!
Simak tautan ini:
0 comments:
Post a Comment