Dua hal yang diambil sebagai suri tauladan dalam kehidupan Gus Dur, yaitu sifat berani dan sifat mencintai. Dua sifat ini jika ditarik sampai pada taraf yang tertinggi, adalah ciri utama seorang WALIYULLAH. Gus Mus mengutip ayat Al Qur'an dan sabda Rasulullah saw yang terkait dengan kewaliyan sebagai dasarnya. (Lihat tautan video YouTube di bawah)
Menurut testimoni Gus Mus, dalam perjalanan hidupnya, Almaghfurlah GD adalah sosok yang bukan hanya
mau dicintai, tetapi lebih-2 lagi, mau mencintai siapapun tanpa melihat
latar belakang, termasuk agama, pihak yang dicintai. Dan almaghfurlah
juga sosok yang memiliki keberanian luar biasa. Bukan dalam pengertian
berani berantem, tetapi berani membela apa yang diyakini sebagai
kebenaran, dengan resiko apapun.
Keberanian mencintai itulah yang menurut Gus Mus menunjukkan bahwa almaghfurlah GD adalah seorang HABIB dalam pengertian sebenarnya. Karena Habib bukan saja dicintai tetapi juga nencinta. GD menggunakan cinta kepada sesama ummat manusia sebagai landasan perjuangan kemanusiaan yg menembus batas2 identitas primordial dan kenegaraan. Dan GD pun dicintai oleh manusia secara universal, bukan hanya terbatas di negeri atau komunitasnya sendiri.
Dalam situasi dan kondisi masyarakat kita yang sedang berada dalam sebuah musim kebencian (a season of hatred), wejangan Gus Mus tentu sangat relevan. Ketika manusia makin arogan, sehingga ada yg sampai mengeluarkan 'ancaman' kepada Tuhan, maka diperlukan sebuah keberanian utk merubah situasi tsb. Dan cinta kepada sesama umnat manusia adalah salah satu dasar utk mengeliminasi kebencian tsb.
Bravo Gus Mus dan Alfatihah bagi Almaghfurlah Gus Dur.
Simak Video ini:
https://www.youtube.com/watch?v=QqQFJj1ZTTg
Keberanian mencintai itulah yang menurut Gus Mus menunjukkan bahwa almaghfurlah GD adalah seorang HABIB dalam pengertian sebenarnya. Karena Habib bukan saja dicintai tetapi juga nencinta. GD menggunakan cinta kepada sesama ummat manusia sebagai landasan perjuangan kemanusiaan yg menembus batas2 identitas primordial dan kenegaraan. Dan GD pun dicintai oleh manusia secara universal, bukan hanya terbatas di negeri atau komunitasnya sendiri.
Dalam situasi dan kondisi masyarakat kita yang sedang berada dalam sebuah musim kebencian (a season of hatred), wejangan Gus Mus tentu sangat relevan. Ketika manusia makin arogan, sehingga ada yg sampai mengeluarkan 'ancaman' kepada Tuhan, maka diperlukan sebuah keberanian utk merubah situasi tsb. Dan cinta kepada sesama umnat manusia adalah salah satu dasar utk mengeliminasi kebencian tsb.
Bravo Gus Mus dan Alfatihah bagi Almaghfurlah Gus Dur.
Simak Video ini:
https://www.youtube.com/watch?v=QqQFJj1ZTTg
0 comments:
Post a Comment