Skandal "Ratna-gate", yang melibatkan dusta aktivis dan mantan timses pasangan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (PS-SU), akan berpotensi destruktif bagi kubu tsb di dalam Pilpres 2019. Terutama jika kubu tsb TAK TRANSPARAN kepada publik & aparat hukum. Ada indikasi bahwa kubu oposisi cenderung merespon dampak masalah tersebut dengan menciptakan distorsi informasi dan/atau mengembangkan teori konspirasi. Ini bisa fatal secara politik karena ketidakpercayaan publik (public distrust) yang akan makin meningkat.
Bahkan bisa saja para pendukung PS-SU yang sebenarnya tulus dan ikhlas akan berubah total & berbalik memilih pasangan petahana, Presiden Jokowi-Maruf Amin (PJ-MA). Diperlukan sebuah strategi yang efektif agar skandal dusta tsb bisa dipisahkan dari kubu PS-SU. Mungkin diperlukan ketegasan agar mereka2 yang terlibat dlm skandal tsb tak lagi berada dlm posisi strategis di dalam tim pemenangan PS-SU.
Masalahnya, apakah ada keberanian dan kemampuan untuk bersikap seperti itu? Kita lihat saja dinamikanya. Yang jelas sampai hari ini, hemat saya, belum terlihat ada semacam 'sense of emergency' dari kubu PS-SU dalam menyikapi skandal "Ratna-gate" tsb.
Simak tautan ini:
0 comments:
Post a Comment