K: "No, beli nasi pecel ya nak...."
G: "Beli berapa pak....?"
K (sambil memberi uang G): "Nih, kamu beli nasi pecel buat Bapak, Ibu, Mbakyumu, dan kamu sendiri ya. Jadi berapa nasi pecelnya ?"
G: "TIGA pak....!"
K (kaget): "Kamu kan sudah kelas 3, masa gak bisa menghitung. Coba ulangi lagi! Gimana sih? Ulangi..
.
"Beli nasi pecel untuk BAPAK, IBU, MBAKYU, dan KAMU. Jumlahnya berapa?"
G: "TIGA Pak!"
K (mulai jengkel, nada tinggi): "Kamu diajari matematika gak sih di sekolahmu?"
(G takut dan mulai mewek)
K (suara keras wajahnya persis di wajah G): "Sekarang kamu dengerin sebaik2nya!. Nih Bapak tulis di kertas nanti baca:
"Untuk Bapak SATU nasi pecel, Ibu SATU nasi pecel, mbakyumu SATU nasi pecel, KAMU sendiri SATU nasi pecel. Nah sudah, berapa nasi pecel yg HARUS kamu beli?"
G (mewek): "TIGA.. pak....!"
K (pegang kepala): "JABANG BAYIIII.. Berapaaaa.....???!!!"
G (nangis pol): "TIGA pak... ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜... Soalnya saya minta RAWON.."
MORAL cerita: Perumpamaan PEMERINTAH/ Penguasa yang tidak mau bertanya lebih dulu APA MAUNYA rakyat. Langsung main bikin program dan agenda seolah-0lah apa yang diinginkan Pemerintah sudah PASTI sama dengan aspirasi rakyatnya.
Selamat pagi!
0 comments:
Post a Comment