DISKUSI DENGAN PARA AKTIVIS "LINGKAR PEREMPUAN NUSANTARA"

Pada Rabu tgl 28 Februari 2018, saya mendapat kehormatan diundang para aktivis yang tergabung dalam organisasi Lingkar Perempuan Nusantara (LPN) untuk berbagi pengalaman dan berbincang tentang "Pemilu 2019 & Tantangan Bagi Bangsa Indonesia Saat Ini." Acara yang berlangsung dari jam 15.00 sampai17.30 tersebut digelar di Gedung Graha Pena 98, Jl. Kemang Utara, Jaksel, dan dihadiri sekitar 60-an ibu-ibu dan beberapa pria. Alhamdulillah acara lancar sampai selesai.


LSN adalah sebuah organisasi yang asal muasalnya dibentuk oleh para Ahokers dan pendukung PJ dan, bagi saya, keberadaannya cukup menarik. Latarbelakang para anggota organisasi adalah dari kelas sosial menengah atas dengan tingkat pendidikan tinggi dan nyaris semua adalah kaum professional (dokter, lawyers, dosen, pengusaha, dll). Tak heran jika pemahaman mereka tentang masalah sosial- politik nasional lebih dari memadai. Para aktivis LPN, yang suka menggunakan slogan "The Power of Emak-emak" ini, punya komitmen tinggi terhadap demokrasi, kebangsaan, dan pluralisme. Walaupun tak semua adalah kader, anggota atau simpatisan parpol tertentu.

Dari diskusi obrolan setelahnya, saya mendapat kesan bahwa mereka sangat khawatir dengan arah perjalanan bangsa dan negara ini, khususnya terhadap ancaman bagi pluralisme, demokrasi, dan maraknya intoleransi serta radikalisme. Dari keterangan Ibu Yuna Anwar Nasution, koordinator LPN, organisasi ini sangat tertarik utk mengembangkan kegiatannya terkait dengan isu-isu strategis mutakhir seperti penguatan kebangsaan, peningkatan pendidikan budi pekerti di sekolah dasar & menengah, merajut solidaritas sosial, dan sejenisnya. Konon LPN sudah memiliki jejaring di 21 Propinsi Indonesia. Sebuah capaian yang patut diapresiasi.

Sebagai catatan pribadi dari acara tsb, saya kira ini adalah pertama kalinya saya berfoto bersama dengan begitu banyak wanita cantik. Never felt so handsome in my whole life! Hahahaha...