FAREWELL TO THE MAESTRO: YON KOESWOYO (27 SEPTEMBER 1940 - 5 JANUARI 2018)

Jumat malam (5 Januari 2018), saya bersama isteri berkesempatan ta'ziyah di rumah duka maestro musik Indonesia, Yon Koeswoyo, dari Grup Band terkemuka, Koes Plus. Walau kami hanya bertemu setelah beliau wafat, namun bagi kami berdua tetap sangat berkesan dan menyentuh hati. Tuhan masih memberi karunia kepada kami untuk melihat musisi idola kami, dan bahkan mendoakan Almarhum dengan membacakan Al-Qur'an Surah Yasin dan mengikuti acara Tahlilan bersama-sama para jamaah yang hadir.

Bagi saya, yang orang Tuban, menjadi fans Koes Plus adalah sebuah kehormatan dan barangkali 'kewajiban' sekaligus (dalam arti positif). Kalau agak sedikit hiperbola, banyak orang Tuban yang "ngefans" Koes Plus bukan dimulai ketika mereka SD atau SMP, tetapi malah sebelum mereka lahir. Karena para ibunya juga sudah menjadi fans dari kelompok musik pop terakbar dalam sejarah musik Indonesia itu.

Rumah kami sebenarnya tak terlalu jauh dari rumah Almarhum. Kami di Jl. Lamtoro, beliau di Jl. Salak Raya, mungkin tak lebih dari 2-3 km. Kami juga bersahabat baik dengan Pak Jack Kasbie, salah seorang personel Koes Plus pada era 2000-an, karena kebetulan pernah bertetangga saat kami masih tinggal di Jl. Empu Kanwa Raya, Karawaci. Sayang sekali niat utk bersilaturahim dengan sang maestro belum kesampaian sampai saat beliau kapundhut. Yang bikin saya pribadi sangat trenyuh sekaligus menyesal adalah bahwa menurut mbak Bonita Angela, isteri Almarhum, ternyata mas Yon pernah bilang ingin bertemu saya. Beliau ingin lihat "wong Tuban sing dadi Menterine Gus Dur", demikian menurut penuturan mbak Bonita. Masya Allah..

Selamat jalan mas Yon, doa kami menyertai kepergian panjenengan menghadap ke hadiratNYa. Insya Allah pinaringan khusnul khotimah. Semoga seluruh amal salih panjenengan diterima Allah swt, dan seluruh dosa serta kesalahan panjenengan mendapat pengampunanNya.. Amiin.. Alfatihah...