Pak Kyai (K) sudah lama tdk ngobrol dengan para santrinya
sehabis mengaji ba'da Maghrib. Malam itu karena hujan tak henti2nya,
ngaji hanya berlangsung sebentar. Jadilah beliau ngobrol sambil menunggu
Isya. Salah seorang santri (S) bertanya soal HTI.
S: "Nuwun sewu Yai, di TV saya lihat seorang tokoh HTI mengatakan bahwa pihak yang mau bubarkan ormas itu anti Islam."
K: "Itu namanya logika ringsek."
S: "Lha kan HTI itu ormas Islam, Yai?"
K: "Itu sama saja kamu bilang rawon itu sapi."
S (heran): "Maksud njenengan?"
K: "Rawon itu memang di dalamnya ada daging sapinya, tetapi dia bukan sapi. HTI itu memang memakai ajaran Islam tertentu di dalamnya. Tapi ia bukan Agama. Jadi sapi ya sapi, rawon ya rawon. Islam itu agama, tapi HTI itu gerakan politik."
S : "Jadi anti rawon bukan berarti anti sapi ya Yai?"
K : "Hehehe.. pinter kamu."
S: "Nuwun sewu Yai, di TV saya lihat seorang tokoh HTI mengatakan bahwa pihak yang mau bubarkan ormas itu anti Islam."
K: "Itu namanya logika ringsek."
S: "Lha kan HTI itu ormas Islam, Yai?"
K: "Itu sama saja kamu bilang rawon itu sapi."
S (heran): "Maksud njenengan?"
K: "Rawon itu memang di dalamnya ada daging sapinya, tetapi dia bukan sapi. HTI itu memang memakai ajaran Islam tertentu di dalamnya. Tapi ia bukan Agama. Jadi sapi ya sapi, rawon ya rawon. Islam itu agama, tapi HTI itu gerakan politik."
S : "Jadi anti rawon bukan berarti anti sapi ya Yai?"
K : "Hehehe.. pinter kamu."
0 comments:
Post a Comment