"Sejatinya, adanya perbedaan bukanlah penyebab pecah belah di antara kita. Tetapi (penyebab itu adalah) ketidak-mampuan kita utk mengenali, menerima, dan merayakan keberbedaan-2 tsb." (Audre Lorde, penyair perempuan terkemuka asal AS, 1934-1992)
Perbedaan adalah sunnatullah atau kehendak Tuhan atau hukum alam yang tak bisa dibantah. Perbedaan di antara manusia, baik individu maupun kelompok, identitas, cara pandang, keyakinan, kebangsaan, dsb adalah fakta eksistensial yang harus kita terima. Persoalannya adalah apakah keberbedaan tsb bisa kita manfaatkan utk kebaikan kita atau sebaliknya, menjadi sebab kita bercerai berai dan saling bermusuhan serta saling menghancurkan? Jika kita memilih tujuan yg disebut terakhir itu, maka kewajiban kita utk mampu mengelola keberbedaan tsb dengan tepat sehingga ia menjadi modal utk lebih produktif dan berbahagia.
Mengelola keberbedaan adalah salah satu inti dari kehidupan bersama. Kita perlu mengenali dan mengakui bahwa perbedaan itu ada. Setelah itu kite harus mau menerima secara tulus dan positif bahwa perbedaan adalah sebuah fakta eksistensial. Dan kemudian kita mencari, menemukan, dan mengembangkan berbagai cara agar keberbedaan tsb dimanfaatkan demi kebaikan bersama. Itulah sebabnya, sikap menafikan dan mengingkari, apalagi merepresi pihak lain karena adanya perbedaan, jelas tidak produktif dan/atau menyejahterahkan. Sebaliknya, merayakan keberbedaan, dalam arti mengoptimalisasikannya demi kebaikan bersama adalah salah satu cara yg efektif. Indonesia adalah negara yang bhineka. Ia sangat memerlukan pengelolaan yg efektif atas keberbedaan yg dimilikinya. Mari kita usahakan bersama-2 sebagai anak bangsa!
0 comments:
Post a Comment