Saya lagi nonton dialog di TV One ttg
potensi investasi Saudi ke Indonesia. Yg jadi narsum Fadli Zon (Wakil
Ketua DPR) dan Hamdan Zoelfa, mantan Ketua MK.
Bagi saya argumen mereka klise dan rada lucu karena potensi investasi itu dilihat dan dikaitkan dg kesamaan agama dr kedua negara. Knp bukn bcr fakta bhw investasi Saudi itu hanya peringkat ke 57 dr seratusan lebih negara2 yg invest ke negeri kita. Jika ini yg dijadikan sebagai titik berangkat, saya yakin dialog akan lebih fair, menukik pd masalah kongkrit, dan memunculkan solusi-2 nalar.
Hemat saya tdk ada relevansinya bicara soal kesamaan agama dlm soal investasi tsb. Faktanya investasi Saudi di Thailand, Korsel, Jepang, Tiongkok, AS, Inggris dll sangat besar pdhl mereka adlh negara2 non muslim.
Walhasil, selama tidak terjadi perubahan paradigma dlm memahami sebuah persoalan terkait hubungan antar-negara di dunia modern, dan tetap terbenam dlm carapandang abad pertengahan, mk negeri kita tetap akan jalan di tempat.
Sungguh memelas!
Bagi saya argumen mereka klise dan rada lucu karena potensi investasi itu dilihat dan dikaitkan dg kesamaan agama dr kedua negara. Knp bukn bcr fakta bhw investasi Saudi itu hanya peringkat ke 57 dr seratusan lebih negara2 yg invest ke negeri kita. Jika ini yg dijadikan sebagai titik berangkat, saya yakin dialog akan lebih fair, menukik pd masalah kongkrit, dan memunculkan solusi-2 nalar.
Hemat saya tdk ada relevansinya bicara soal kesamaan agama dlm soal investasi tsb. Faktanya investasi Saudi di Thailand, Korsel, Jepang, Tiongkok, AS, Inggris dll sangat besar pdhl mereka adlh negara2 non muslim.
Walhasil, selama tidak terjadi perubahan paradigma dlm memahami sebuah persoalan terkait hubungan antar-negara di dunia modern, dan tetap terbenam dlm carapandang abad pertengahan, mk negeri kita tetap akan jalan di tempat.
Sungguh memelas!
0 comments:
Post a Comment