Alkisah, seorang wartawan (W) dimarahi editornya (E) gegara menulis laporan yang membingungkan. Padahal laporan itu sangat penting, terkait perkembangan demo besar dan penistaan agama, dan sudah ditunggu untuk segera naik cetak. W menulis begini:
"Keterlaluan si nganu itu, udah jelas-jelas si nganu berbuat nganu, masih juga dibela sama kelompok nganu, dan anehnya orang yang nganu itu sampe sekarang nggak di nganu-nganuin. Sementara yang ngga berbuat nganu malah satu-satu di nganu-nganuin sama pak nganu. Bener-bener nganu di nganu ini..."
W pun dipanggil utk menghadap E:
W: "Ya laporan yang ditugaskan kepada saya Pak."
E: "Kan gak ada yang paham apa maksudnya?"
W: "Saya kan harus mengikuti aturan UU ITE terkait dengan soal mendistribusikan,
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik bermuatan
penghinaan dan/atau pencemaran nama baik pada ketentuan Pasal 27 ayat (3)."
E: "Tapi nanti yang baca terus gimana dengan berita yang kau tulis itu?"
W: "Saya gak tahu pak, karena saya kan harus melindungi diri saya, juga bapak, dan kantor ini dari
tuntutan hukum"
E: "Lha terus apa gunanya punya media?"
W : "Ya untuk fungsi lain pak.."
E (memotong) : "Fungsi lain apa?"
W: "Fungsi dhagelan, pak.. Kan beritanya jadi lucu.."
E : "!!!???@@@***!!!??"
0 comments:
Post a Comment