Kabar bahwa mantan Menko Kemaritiman, Rizal Ramli (RR), memutuskan utk maju dalam Pilgub DKI 2017 bisa merubah dinamika pertarungan merebut posisi DKI-1 jika parpol yg belum punya kandidat bersedia mengusungnya. Hal itu disebabkan karena hanya sosok RR yang memiliki kapasitas paling baik sebagai pengubah permainan (game changer) politik DKI yg selama ini terkesan telah berada dalam alur plot yg dibuat dan dikendalikan serta didominasi oleh sang petahana, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dibanding dengan kandidat calon lainnya termasuk para mantan Menteri spt Yusril Ihza Mahendra (YIM) dan Adhyaksa Dault (AD), serta balongub Gerindra, Sandiaga Uno (SU), sosok RR lebih memiliki daya tarik bagi pemilih potensial di DKI serta elektabilitas yang mampu mengimbangi Ahok. Selain dikenal sebagai figur yg professionalitasnya diakui dunia, RR juga punya pengalaman yg lama di panggung politik nasional sejak tahun 70an, dg rekam jejak yang sangat baik karena konsistensinya antara visi dengan kebijakan dan program yg dibuatnya. RR mampu merangkul berbagai kekuatan strategis dlm masyarakat sipil Indonesia, termasuk, tetapi tak terbatas pada, ormas2 keagamaan besar, para pengusaha nasional, elite parpol, kalangan aktivis pro demokrasi, kalangan buruh, para cendekiawan, dan last but not the least, media baik mainstream maupun medsos.
Dengan demikian munculnya RR mampu menutup kelemahan semua penantang Ahok sebelumnya yaitu inklusifisme dan rekam jejak sebagai pemimpin dan pengambil keputusan yg konsisten berorientasi kepada kepentingan rakyat bawah. Resistensi thd sosok RR dari publik relatif lebih kecil dibanding thd Ahok dan YIM, dan AD, sementara pengalaman beliau sebagai pengambil keputusan dlm pemerintahan jelas mengatasi SU dan tak kalah dengan sang petahana. Keunggulan Gub Ahok dalam ketegasan, keberanian, dan kemandirian serta jejaring juga bisa diimbangi, kalau tidak malah diatasi, oleh RR.
Kendala satu2nya yg paling krusial bagi pencalonan mantan Menteri Keuangan era Presiden RI ke 4 itu adalah dukungan parpol. Dan ini bukanlah sebuah perkara yg mudah. Diantara parpol yg masih bisa "dilamar" utk mengusung RR kini tinggal PDIP, PPP, PAN, Demokrat, dan PKS. Jika RR mampu meyakinkan PDIP utk menjadi balongub, tentu urusan langsung beres. Namun ini bukanlah perkara mudah karena partai yg berkuasa tsb akan lebih cenderung mendukung Ahok yg dipasangkan dg kadernya sendiri, Djarot Syaiful Hidayat (DSH) yg notabene adlah Wagub DKI sendiri. PPP yg jumlah kursinya di DPRD cukup besar, tetap harus bergabung dg parpol lain agar bisa mencalonkan RR. Ini juga bukan persoalan yg mudah bg RR dan pendukungnya karena parpol2 tsb juga punya komitmen dg calon2 lain.
Walhasil, potensi RR yg sangat bagus sebagai balongub DKI masih memerlukan dukungan riil yg sangat tidak mudah dicapai. Namun politik adalah sangat cair. Bisa saja perubahan2 pada injury time terjadi. Jika demikian maka Pilgub DKI th depan bakal lebih menarik dan kompetitif serta menggairahkan karena munculnya penantang yg seimbang bg Ahok. RR adlh calon yg berkarakter "pengubah permainan" (game changer), bukan calon penggembira dan pelengkap belaka.
#pilgubdki2017; #rizalramlivsahok; #jakartauntuksemua
Simak tautan ini:
0 comments:
Post a Comment