
Saya memberikan jawaban begini: Pertama, bisa jadi karena pengaruh SBY yg masih kuat sebagai mantan orang nomor satu di negeri ini, maka pertemuan KK minus Gerindra dan PKS dapat terselenggara. Bagaimanapun juga kharisma SBY masih cukup besar sehingga para elite KK segan menolak undangan beliau dan sekaligus akan mengerucutkan siapa paslon KK. Kendati Gerindra dan PKS tidak ikut, tetapi jika keempat parpol KK sudah punya paslon yg jelas, setidaknya akan ada dua pasangan melawan Badja. Tampaknya skenario itulah yg akan menjadi pilihan terakhir jika kedua partai tsb masih bersikukuh dg mengusung paslon Sandiaga Uno-Mardani Ali Sera (SU-MAS).
Kedua, kemungkinan SBY mengajukan puteranya, misalnya Agus Harimurti (AH) kecil, kendati bukan tertutup sama sekali. Sebab kendati AH sangat berpotensi sebagai calon pemimpin, namun beliau masih cenderung meniti karier di militer yang selama ini sangat baik dan menjanjikan. Kalaupun nama AH dicuatkan, itu hanya kerjaan media saja utk meramaikan dinamika pencalonan Gubernur DKI yg mulai membosankan setelah paslon Badja muncul.
Ketiga, saya masih tetap berpandangan jika paslon KK tidak mengusung tokoh yang memiliki track record dan elektabilitas tinggi serta berkarakter perubah permainan (game changer), maka tidak akan mampu menyaingi Badja. Bisa jadi jika ada dua paslon KK, maka Pilkada akan berlangsung dua kali putaran. Namun hasil akhirnya akan sama saja. Dari semua nama yg muncul di media, saya mengatakan Rizal Ramli (RR) yg paling memenuhi syarat. Namun tampaknya parpol- KK sulit mengakomodir mantan Menko Kemaritiman tsb karena karakter bleiau yg sangat mandiri dan tak bisa didikte atau dikontrol.
Bagaimana dengan nama mantan Mendikbud Anies Baswedan (AB) jika dipasangkan dengan SU? hemat saya kendati AB adalah tokoh muda yg potensial sebagai pemimpin nasional, tetapi pemahaman dan pengalamannya dalam birokrasi masih kalah dibanding Badja. Popularitas AB memang cukup tinggi, demikian pula elektabilitasnya, stidaknya menurut beberapa survei yg terakhir. Namun jika dibandingkan dengan RR dan Yusril Ihza Mahendra (YIM) masih belum seimbang.
Akankah SBY berhasil meraih julukan the King Maker bagi KK? Kita lihat saja bagaimana keputusan yg akan dibuat di Cikeas setelah perundingan antara 4 parpol tsb dg Gerindra dan PKS. Jika nanti hanya ada satu paslon, berarti pengaruh SBY cukup besar dan mampu menyatukan KK. Tetapi jika akhirnya muncul 2 paslon, maka berarti KK memang telah pecah.
Simak tautan ini:
0 comments:
Post a Comment