Alkisah, setelah mendapat info tentang keberadaan seorang paranormal (P) mintilihir dg spesialisasi calon Pilkada, beberapa elit parpol (EP) sepakat utk menghadap meminta saran.
Wakil EP: "Kami ke sini utk mohon diberi petunjuk ttg calon Gubernur DKI yg ideal tanpa cela."
P: "Maunya sampean calon itu yg bagaimana?"
EP : "Yang disukai orang, tidak pernah omong kotor, tidak pernah marah, sangat sederhana, tidak korup, tidak suka jalan-2..."
P (merenung): "Hmm.. cuma itu?"
EP (semangat): "Tentu calon itu harus tahan banting dan sebisa mungkin wajahnya menarik utk dipandang."
P (pejamkan mata): "Ahh.. saya sudah ketemu calon Gubernur yg cocok dengan keinginan sampean itu!"
EP (sumringah): "Wah.. cepat sekali Pak. Bisa diberitahukan kepada kami?"
P (membuka mata dan senyum): "Calon yg seperti sampean inginkan itu adlh patung, bukan manusia. Silakan sampean cari!".
EP dkk: "!!!???@@@***!!!??"
Wakil EP: "Kami ke sini utk mohon diberi petunjuk ttg calon Gubernur DKI yg ideal tanpa cela."
P: "Maunya sampean calon itu yg bagaimana?"
EP : "Yang disukai orang, tidak pernah omong kotor, tidak pernah marah, sangat sederhana, tidak korup, tidak suka jalan-2..."
P (merenung): "Hmm.. cuma itu?"
EP (semangat): "Tentu calon itu harus tahan banting dan sebisa mungkin wajahnya menarik utk dipandang."
P (pejamkan mata): "Ahh.. saya sudah ketemu calon Gubernur yg cocok dengan keinginan sampean itu!"
EP (sumringah): "Wah.. cepat sekali Pak. Bisa diberitahukan kepada kami?"
P (membuka mata dan senyum): "Calon yg seperti sampean inginkan itu adlh patung, bukan manusia. Silakan sampean cari!".
EP dkk: "!!!???@@@***!!!??"
(https://metro.tempo.co/read/news/2016/05/10/083769742/penggemar-ahok-dan-dhani-saling-serang-diskusi-pilkada-dki-bubar)
0 comments:
Post a Comment