Ini bukti satu
lagi bagaimana kacaunya komunikasi strategis (KS) di Istana. Dua hari
ini Mendagri Tjahjo Kumolo (TK) ngamuk-2 dan menuding adanya anggota
Kabinet Kerja (KK) yg menurutnya "menghina Presiden". Sayangnya tudingan
TK itu lalu dibantah oleh Mensesneg Pratikno (P), yg menyatakan tidak
ada Menteri yg menghina Presiden Jokowi (PJ). TK tak punya bukti utk
mendukung omongannya, sehingga hal ini hanya menghasilkan kehebohan dan
kontroversi yg rentan diplintir di media.
Sejatinya, kalaupun TK benar, tidak perlu terburu2 melakukan ekspose ke publik. Sebab kesannya lalu seperti dia sedang cari muka (carmuk) kepada PJ. Lebih jauh, karena bukti tidak dikemukakan, mk TK seperti sedang melempar tuduhan kpd semua anggota kabinet selain dirinya. Ini tentu bisa menimbulkan rasa curiga mencurigai yg, pd gilirannya, menciptakan suasana kurang enak di antara anggota Kabinet tsb. Belum lagi jika diperhitungkan bgmn reaksi PJ sendiri thd apa yg disebut "hinaan" itu: apakah merasa tersinggung atau tidak. Respon PJ sangat penting utk dijadikan ukuran, karena bisa jadi hal yg dianggap TK sbg hinaan itu, bg PJ ternyata soal kritik biasa.
Walhasil, perilaku Mendagri lebih kontraproduktif bagi keterpaduan dan soliditas Kabinet PJ. Paling2 target tudingan TK adlh mempercepat terjadinya reshuffle Kabinet dg sasaran pihak yg dituding (entah siapa?). Sementara itu tentu TK yg "melapor" akan menjadi pahlawan dan Pembela PJ. Padahal, dampak negatif dr tudingan tsb akan lebih besar, yaitu kian amburadulnya sistem pengelolaan Pemerintahan PJ. Semoga PJ tdk termakan politik belah bambu alias "tumbak cucukan" murahan yg dilakukan oleh para anak buahnya..
Simak tautan ini:
http://www.rmol.co/read/2015/06/29/208076/Ternyata-Ada-Menteri-Tak-Tahu-Berterima-Kasih-dan-Suka-Menghina-Jokowi-
Sejatinya, kalaupun TK benar, tidak perlu terburu2 melakukan ekspose ke publik. Sebab kesannya lalu seperti dia sedang cari muka (carmuk) kepada PJ. Lebih jauh, karena bukti tidak dikemukakan, mk TK seperti sedang melempar tuduhan kpd semua anggota kabinet selain dirinya. Ini tentu bisa menimbulkan rasa curiga mencurigai yg, pd gilirannya, menciptakan suasana kurang enak di antara anggota Kabinet tsb. Belum lagi jika diperhitungkan bgmn reaksi PJ sendiri thd apa yg disebut "hinaan" itu: apakah merasa tersinggung atau tidak. Respon PJ sangat penting utk dijadikan ukuran, karena bisa jadi hal yg dianggap TK sbg hinaan itu, bg PJ ternyata soal kritik biasa.
Walhasil, perilaku Mendagri lebih kontraproduktif bagi keterpaduan dan soliditas Kabinet PJ. Paling2 target tudingan TK adlh mempercepat terjadinya reshuffle Kabinet dg sasaran pihak yg dituding (entah siapa?). Sementara itu tentu TK yg "melapor" akan menjadi pahlawan dan Pembela PJ. Padahal, dampak negatif dr tudingan tsb akan lebih besar, yaitu kian amburadulnya sistem pengelolaan Pemerintahan PJ. Semoga PJ tdk termakan politik belah bambu alias "tumbak cucukan" murahan yg dilakukan oleh para anak buahnya..
Simak tautan ini:
http://www.rmol.co/read/2015/06/29/208076/Ternyata-Ada-Menteri-Tak-Tahu-Berterima-Kasih-dan-Suka-Menghina-Jokowi-
0 comments:
Post a Comment