Sikap Menseskab, Andi Widjayanto (AW), yang menyatakan bahwa pihaknya lalai dalam soal penerbitan Perpres ttg tunjangan anggaran pembelian mobil pejabat negara, saya kira perlu mendapat apresiasi. Hal ini menunjukkan bahwa anak buah Presiden Jokowi (PJ) ada yang masih memiliki integritas dan keberanian mengakui kelalaian, ketimbag hanya saling mbulet dan/atau mempersalahkan satu sama lain. AW menjelaskan bahwa proses muncul dan penerbitan Perpres No. 39/2015 itu cukup lama. Yang menjadi masalah, adalah bahwa pihaknya (Seskab) "... lalai secara substansif untuk mengatakan ke Presiden bahwa secara timing mungkin tidak tepat karena dinamika ekonomi yang terjadi."
Hemat saya AW melakukan suatu langkah yg positif, ketimbang beberapa pejabat Istana yang mencoba memberikan rasionalisasi konyol, seperti mengatakan bahwa DP itu hanya utk membeli mobil Avanza, atau bahwa memberikan tunjangan tsb lebih murah dari membeli mobil dinas, dan sebangsanya. Kebijakan publik tidak ada salahnya utk dicabut jika memang perlu, dan semakin cepat kepuitusan pencabutan dilakukan semakin baik. Kalau seandainya PJ ikut mbulet dan terlalu lama mengambil sikap, maka keruwetan akan makin bertambah. Para penjonrunya pun akan kian rajin memelintir, menggoreng, dan menjadikannya sebagai alat utk menyebarkan kegaduhan politik yg tidak perlu.
Ini merupakan suatu pelajaran (lesson learned) bagi Istana agar sinkronisasi dalam pembuatan kebijakan diperbaiki. Mumpung sekarang ada kantor Kastafpres yang dipimpin Pak Luhut Panjaitan, yang menurut saya tegas dan berpengalaman luas dalam manajemen, agar memprioritaskan terbentuknya chemistry dan sinkronisasi dalam sistem tatakelola pemerintahan PJ. Tanpa kedua komponen ini, kasus-2 seperti ini bisa saja berulang kembali dan akibatnya jelas akan sangat mengganggu kinerja PJ dan pemerintahnya.
Salut kepada Menseskab AW. Jalan terus memperbaiki kinerja Istana dan kabinet, bung!
Simak tautan ini:
http://nasional.kompas.com/read/2015/04/06/22185011/Soal.Perpres.Tunjangan.Mobil.Pejabat.Seskab.Akui.Lalai
Tuesday, April 7, 2015
Home »
» LEBIH BAGUS MENGAKUI KESALAHAN DAN MEMPERBAIKI, KETIMBANG MBULET
0 comments:
Post a Comment