
Bisa-bisa saja ada orang-2 yang mencoba
menempatkan posisi Presiden Republik Indonesia hanya sebagai seorang
"petugas partai", sambil pamer arogansi secara vulgar di depan rakyat.
Tetapi TNI tetap menghormati Presiden RI sebagai Panglima Tertinggi
sebagaimana diamantkan oleh Kopnstitusi UUD NRI 1945. TNI mengirim pesan
kepada bangsa dan rakyat Indonesia bahwa PJ adalah Presiden yg
posisinya di atas partai politik apapun. Kalau PJ hanya sekadar petugas
partai, tidak mungkin TNI repot-2 dengan memberikan status warga
kehormatan. Apalagi dengan upacara yang mungkin baru sekali ini terjadi
di Republik ini, ketika seorang Presiden langsung diberikan
brevet-brevet pasukan-2 yg menjadi kebanggaan TNI dan rakyat Indonesia
dalam satu upacara bersama. Pesan yang diberikan jelas dan tegas (loud
and clear): "Don't mess with our President." (Jangan macam-macam dengan
Presiden RI).
Selamat utk
PJ atas penghargaan ini. Tetaplah menjadi Presiden Republik Indonesia.
Jangan pernah mau tunduk kepada partai politik apapun, karena Bapak
adalah Kepala Negara Republik ini! Kalau ada pihak yang arogan dan
merasa di atas posisi Presiden, biarkan saja. Nanti sejarah dan bangsa
ini yang akan mencatat dan mempermalukannya.
0 comments:
Post a Comment