Sayangnya, sebagian oknum politisi DPRD yang sudah menganggap Ahok
sebagai musuh nomor wahid tampaknya belum mau sudah. Alih-alih mencari
resolusi konflik dengan sang Gubernur, kini malah memperlebar serangan
sampai ke istri beliau, Veronica Tan (VT). Ini sunggu sebuah
perkembangan yang memrihatinkan dan sekaligus memalukan. Bukan saja bagi
rakyat Jakarta, tetapi juga bangsa ini. Sebab Jakarta akan selalu
dipergunakan daerah lain sebagai rujukan atau referensi utama. Para
politisi yang tampak belum mau sudah sebelum Ahok jatuh, mencoba
menggunakan taktik yang seringkali digunakan oleh rezim-2 totaliter dan
otoriter terhadap lawan-2 mereka. Yakni viktimisasi keluarga atau
siapapun yang dianggap dekat dengan musuh tsb utk digunakan sebagai
target operasi (TO). Anggota keluarga tsb direkayasa dengan mencari-2
kesalahan mereka sekecil apapun. Dan inilah yang kita saksikan ketika VT
kemudian dibawa-bawa dalam persoalan konflik antara Ahok dengan DPRD,
dengan dalih nepotisme.
Hemat saya, oknum-2 politisi DPRD DKI semakin membabi buta dan kehilangan kewarasan nalar mereka ketika melakukan viktimisasi keluarga Ahok, khususnya VT. Bukti-bukti yang dikemukakan oleh para politisi itu utk menuding Ahok melakukan nepotisme melalui isterinya, sangat tidak bisa dipertanggungjawabkan. Saksi-saksi yang dicoba utk memperkuat dalih tersebut pun tampak tidak berhasil. Bahkan beberapa di antara mereka mempertanyakan motif tudingan nepotisme tsb. Saya kira, rakyat Jakarta yang berfikir jernih bukannya makin simpati kepada DPRD DKI, tetapi sebaliknya: muak dan malu thd ulah oknum-2 politisi yang Machiavellian itu. Arogansi mereka begitu kontras dengan sosok VT yang tenang dalam menghadapi semua tudingan ini. Dan saya yakin, manuver viktimisasi thd VT ini justru akan meningkatkan simpati publik terhadap Gub. Ahok dan VT karena pendzoliman itu.
Saya pribadi mendoakan semoga Ibu VT tetap diberi ketabahan dan kesabaran menghadapi provokasi politik ini. Insya Allah kebenaran akan menang kendati kejahatan seolah-olah begitu dahsyat dan kuat menggempur Ibu dan keluarga. Tetap cemunguud bu, mendampingi perjuangan Pak Ahok...!!
Simak tautan ini:
http://news.detik.com/read/2015/03/14/132614/2858747/10/veronica-tan-sebelum-ada-undangan-tim-angket-dprd-saya-no-comment?nd771104bcj
Hemat saya, oknum-2 politisi DPRD DKI semakin membabi buta dan kehilangan kewarasan nalar mereka ketika melakukan viktimisasi keluarga Ahok, khususnya VT. Bukti-bukti yang dikemukakan oleh para politisi itu utk menuding Ahok melakukan nepotisme melalui isterinya, sangat tidak bisa dipertanggungjawabkan. Saksi-saksi yang dicoba utk memperkuat dalih tersebut pun tampak tidak berhasil. Bahkan beberapa di antara mereka mempertanyakan motif tudingan nepotisme tsb. Saya kira, rakyat Jakarta yang berfikir jernih bukannya makin simpati kepada DPRD DKI, tetapi sebaliknya: muak dan malu thd ulah oknum-2 politisi yang Machiavellian itu. Arogansi mereka begitu kontras dengan sosok VT yang tenang dalam menghadapi semua tudingan ini. Dan saya yakin, manuver viktimisasi thd VT ini justru akan meningkatkan simpati publik terhadap Gub. Ahok dan VT karena pendzoliman itu.
Saya pribadi mendoakan semoga Ibu VT tetap diberi ketabahan dan kesabaran menghadapi provokasi politik ini. Insya Allah kebenaran akan menang kendati kejahatan seolah-olah begitu dahsyat dan kuat menggempur Ibu dan keluarga. Tetap cemunguud bu, mendampingi perjuangan Pak Ahok...!!
Simak tautan ini:
http://news.detik.com/read/2015/03/14/132614/2858747/10/veronica-tan-sebelum-ada-undangan-tim-angket-dprd-saya-no-comment?nd771104bcj
0 comments:
Post a Comment