Walaupun sebelumnya sudah diprediksi, tetapi keputusan Presiden Jokowi (PJ) utk menunda pengangkatan Budi Gunawan (BG) tetap merupakan berita menarik dan penting utk kita share. Kapolri Jenderal Sutarman resmi digantikan oleh Plt. Kapolri, Komjen Badrodin Haiti (BH), sementara BG ditunda pengangkatannya. Setidaknya bagi saya, keputusan ini melegakan dan juga memberi ruang manuver bagi beliau utk menghadapi gencarnya tekanan publik terhadap pemilihan BG yang sangat kontroversial. Dengan cara ini, minimal PJ bisa mengendorkan ketegangan yang muncul, dan mengurangi derasnya kritik dan sentimen negatif terhadap kepemimpinan beliau, serta kekecewaan para pendukungnya.
Tentu saja reaksi akan muncul darai beberapa pihak, baik internal maupun eksternal. Dari internal, tentu Kalla, Megawati dan Paloh (Trio KMP) tidak akan mau menerima begitu saja manuer PJ ini. Bisa jadi inilah awal keretakan beliau dengan Trio KMP yag, jika tak dicarikan solusi tersendiri, akan menimbulkan masalah politik dan bahkan kinerja. Demikian juga reaksi akan muncul dari PDIP, khususnya pihak yang sejak lama tidak begitu sreg dg PJ. Mereka tentu akan memanfaatkan ganjalan yg terjadi antara PJ dg Trio KMP utk melakukan manuver-2 yang memperlemah performa PJ. Dari parpol koalisi KIH pun demikian, bukan tidak mungkin akan muncul ketidak sinkronan karena PJ akan dianggap terlalu independen dari KIH karena keberaniannya membuat keptusan yang berlawanan dengan kemauan politik koalisi tsb.
Dari eksternal, tentu saja kubu KMP yang paling gregetan. Mereka sudah mengancam interpelasi jika PJ tidak mau menelan pancing yang mereka umpankan. Para politis KMP di Senayan maupun di luar Senayan pasti akan segera melakukan regrouping utk segera menemukan dan menggelar taktik serangan baru. Pihak-pihak yang selama ini menolak PJ dari masyarakat sipil pun demikian. Penundaan ini akan disikapi dengan berbagai kritik dan hujatan atau bahkan luapan kemarahan kepada mantan Gubernur DKI tsb.
Terlepas dari reaksi-2 tsb, langkah pertama PJ untuk mendinginkan suasana politik yang tidak menguntungkan posisinya dan kredibilitasnya di mata rakyat ini patut diapresiasi. Tentu saja akan lebih baik lagi jika PJ kemudian bisa menyapih BG dan mengambil jarak darinya dengan menetapkan Kapolri definitif yang benar-benar memiliki kredibilitas serta secara politik tidak menciptakan resistensi dari internal partai dan pendukung PJ. Dan saya yakin hal itu bisa dilakukan, jika PJ dibantu oleh mereka yang menginginkan integritas Pemerintah terjaga dan komitmen terhadap clean government dan good governance tetap kokoh.
Untuk sementara saya mengucapkan terimakasih dan selamat kepada Presiden Jokowi yang secara elegan telah meretas jalan keluar dari kemelut yang berpotensi membawa bangsa dan negara RI kehilangan martabatnya ini.
Simak tautan ini:
http://news.detik.com/read/2015/01/16/203618/2805967/10/ini-keputusan-lengkap-presiden-jokowi-soal-kapolri?ntprofil
Friday, January 16, 2015
Home »
» PRESIDEN JOKOWI MERETAS JALAN KELUAR YANG ELEGAN DARI KEMELUT CAKAPOLRI
0 comments:
Post a Comment