Mantan capres Prabowo Subianto (PS), bukan saja tetap menolak hasil Pilrpes 2014, tetapi menjanjikan kepada para pendukungnya dan seluruh rakyat Indonesia bahwa beliau akan berjuang terus sampai titik darah penghabisan. Dalam pesan melalui video yg ditautkan di bawah ini, PS dengan sangat runtun dan sistematis memberikan paparannya. Dimulai dengan latarbelakang pribadi dan pengalaman hidupnya sebagai seorang prajurut, mpejuang, patriot dan demokrat, kemudian pernyataan menolak tudingan-2 miring thd kiprahnya termasuk tudingan anti Kristen, anti China, dan pemakaan cara-2 kekerasan selama beliau berkarier.
PS kemudian menjelaskan dan mengulangi kembali pandangannya thd Pilpres 2014 yang menurutnya gagal dan penuh dengan kecurangan. Penyebabnya antara lain adlh pelaksanaan yg tidak benar, adil, bersih dan jujur akibat penyelengara pemilu yang mengabaikan kecurangan dan memihak salah satu kontestan Pilpres. PS berjanji akan melakukan upaya hukum dan menghimbau agar para pendukungnya bersama beliau berjuang secara konstutusional tanpa mengunakan kekerasan. Tak lupa PS menggunakan slogan "Satyagraha" yg dipakai oleh pejuang anti kekerasan Mahatma Gandhi, selain menyebut Martin L. King dan Nelso Mandela sebagai contoh pejuang nir-kekerasan yg bisa ditiru.
Kesan saya, PS akan melakukan perjuangan panjang kendati bila putusan MK tdk mengubah keputusan KPU yg menetapkan bahwa pasangan No. 2 Jokowi-JK sebagai pemenang. PS akan menggunakan berbagai jalur sebagaimana yang dikabarkan detik.com ini (http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/07/25/115558/2648149/1562/prabowo-i-will-never-surrender) yg intinya ada 8 jalur, termasuk jalur di DPR dan class action oleh masyarakat. Implikasi politiknya tentu masih terlalu pagi untuk diprediksi, namun Pemerintah baru di bawah Jokowi-JK harus memperhatikan secara sangat seksama. Yang jelas pesan PS memiliki potensi memperkuat soliditas di kalangan kelompok pendukungnya baik di dalam maupun di luar politik resmi (parpol dan parlemen) dan dengan demikian bisa mengakibatkan friksi-friksi atau gesekan-2 dan bahkan jika tak terkontrol dengan baik menjadi membesar. Pemerintah baru dan masyarakat mesti mengupayakan pendekatan-2 yg terukur dan efektif agar tidak mengakibatkan terganggunya kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan.
Inilah ujian bagi demokrasi di Indonesia dan saya yakin rakyat Indonesia akan tetap tegar menghadapinya serta akan lulus dengan baik.
Simak video ini:
http://www.youtube.com/watch?v=S9pfcbCzprU
0 comments:
Post a Comment