Saya pernah membandingkan langkan Prabowo Subianto (PS) dengan Jokowi dalam melakukan pendekatan kepada kekuatan massa. PS memilih mendkati Said Iqbal (SI) dan organisasi pekerja FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia), sedangkan Jokowi merekrut Ketum PP MUslimat NU, Khofifah Indra Parawansa (KIP). Dalam pandangan saya, PS melakukan kekeliruan strategis, karena organisasi pekerja adalah organisasi paling terfragmentasi dalam soal dukungan politik. Sebaliknya, langkah Jokowi bisa dikatakan cerdas dan berpotensi menangguk dukungan besar dari kalangan pemilih perempuan bukan saja dari jam'iyyah nahdliyyin, tetapi juga dari luar nahdliyyin.
Kini analisa saya ternyata mirip dengan apa yang diungkapkan ahli masalah buruh dari Australia, Max Lane (ML) sebagaiman dilansir dlam tulisannya yg dirangkum oleh tautan di bawah ini. SI kini mulai ditinggalkan justru oleh kawan-2nya di FSPMI karena mendukung PS, dan mereka malah hijrah ke kubu Jokowi! Dua organisasi pekerja lainnya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Konferensi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), malah sudah terang-2an mendukung PDIP. Dengan demikian, manuver mendekati organisasi pekerja tidak terlalu signifikan bagi koalisi Gerindra, PAN, dan PKS, sehingga suara yg dihasilkan utk Pilpres 2014 bagi pasangan PS-HR juga sama.
Lain halnya dengan manuver Jokowi, kini semakin menampakkan hasil karena KIP efektif menjalin komunikasi baik intra-nahdliyyin maupun dengan khalayak yg lebih luas melalui kiprahnya sebagai jubir capres dari PDIP tsb. Jika Jokowi juga merekrut tokoh-2 ormas Muslim perempuan lain, seperti Aisyiyah Muhammadiyah, Wanita Islam, dll., maka suara kaum perempuan akan makin mengarus ke pasangan capres tsb. Apalagi, jika PDIP konsisten utk menjadikan kekuatan nasionalis dan Islam moderat sebagai landasan kekuatannya. Memilih cawapres MahfudMD (MMD) jelas merupakan pilihan rasional ketimbang Jusuf Kalla (JK).
Baca tautan ini:
http://jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/61632/said-iqbal-mulai-ditinggalkan-buruh-setelah-mendukung-prabowo
0 comments:
Post a Comment