JAKARTA - Pengamat politik AS Hikam menilai, Partai Golkar hanya ingin mencari untung tanpa berpegang pada prinsip. Penilaian itu muncul setelah Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menyiratkan akan mendukung pencapresan Joko Widodo.
Padahal, sebelum bertemu dengan Jokowi di Pasar Gembrong, Jakarta, pekan lalu, Ical aktif berkomunikasi dengan calon Presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Golkar itu partai opurtunis, partai yang tidak berani menanggung risiko. Jadi, hanya mencari untung saja," kata Hikam kepada Okezone.
Ia menambahkan, sikap Golkar yang pragmatis itu lantaran belum ada reformasi pemikiran sejak zaman Orde Baru. "Jadi selama ini tidak berubah," ungkapnya.
Menurut dia, Golkar dilahirkan untuk berkuasa. Sehingga, partai yang sempat dipimpin Soeharto tersebut tak punya gambaran jika dunia politik tak selalu bisa dimenangi.
"Berjuang tak selalu berkuasa, kadang lebih baik jadi oposisi tapi konsisten dan itu tak dipunyai Golkar," cetusnya.
Penyebab lain Golkar mencla-mencle dalam menentukan arah dukungan pada Pilpres 2014 diduga karena konflik internal di partai berlambang pohon beringin itu.
"Kubu Ical tak mau kubu lain yang menang. Dari dulu kan pecah. Sekarang ada kubu Akbar Tanjung dan Ical," cetusnya.
Hikam menilai, Akbar Tanjung masih ada keinginan, setidaknya untuk menjadi calon Wakil Presiden. Jika itu benar-benar terwujud maka akan jadi ancaman bagi kubu Ical. "Bagi Ical lebih baik kalah dua-duanya," ujarnya. (trk)
0 comments:
Post a Comment