Monday, April 7, 2014
Home »
» TAK ADA ALASAN JOKOWI MUNDUR SEBAGAI GUBERNUR DKI
TAK ADA ALASAN JOKOWI MUNDUR SEBAGAI GUBERNUR DKI
Desakan agar Jokowi mundur dari posisi sebagai Gubernur DKI, kini
dilontarkan sebagai salah satu cara untuk membendung laju beliau sebagai
capres. Lawan-lawan politik Jokowi tak kurang akal untuk terus
mempersoalkan pencapresannya oleh PDIP yang ternyata membuat semua
pesaingnya keteteran. Maka selain upaya sindiran dan cemooh, kini mulai
direkayasa pula upaya yang tampak nalar dan etis, yaitu menundurkan diri
dari jabatan supaya tidak terjadi konflik kepentingan. Pihak Partai
Gerindra, misalnya, menyatakan bahwa Jokowi sebaiknya mundur karena; 1)
Kesibukan beliau berkampanye akan mengganggu kinerja sebagai Kepala
Daerah di DKI; 2) Wagub tidak bisa mengambil kebijakan strategis,
sehingga mendingan dia naik menjadi Gubernur sekalian; 3) Belum
mundurnya Jokowi sebagai gubernur akan dapat disalahgunakan untuk
kampanye terselubung, termasuk memakai anggaran APBD DKI. (http://megapolitan.kompas.com/read/2014/04/07/0754342/Gerindra.Minta.Jokowi.Secepatnya.Mundur.dari.Gubernur.DKI).
Argumen-2 tersebut, tentu sangat mudah dibantah berdasar fakta-fakta
bahwa baik Gubernur maupun Wagub DKI juga berkampanye. Tidak ada bukti
yang cukup bahwa kedua pemimpin DKI tsb tidak bisa membuat keputusan
strategis selam musim kampanye karena mereka telah membuat mekanisme
yang jelas. Mengenai pemakaian anggaran APBD utk kampanye, saya kira
bisa dilakukan audit dan selama ini Jokowi-Ahok sangat terbuka utk audit
tsb. Mengenai penilaian bhw Jokowi akan mengulangi ketika menjadi
Walikota Solo dan berlaga sebagai cagub DKI, publik juga sudah tahu
bahwa tidak ada pihak yang dirugikan. Bahkan ketika beliau menjadi
Gubernur DKI pun masyarakat Solo dengan ikhlas melepas beliau. Jadi,
barangkali upaya untuk membuat Jokowi mundur sebagi Gubernur DKI juga
akan mentah. Seperti kata Ahok, yang notabene dari Gerindra, "Jokowi
tidak bisa dilengserkan partai." Beliau juga mengatakan bahwa
"satu-satunya hal yang bisa dilakukan saat ini hanya mengikuti aturan." (http://politik.rmol.co/read/2014/04/07/150151/Jokowi-Tidak-Bisa-Dilengserkan-Partai-).
Dan aturan mengatakan, Jokowi hanya bisa mundur kalau dirinya sendiri
yang mau. Tidak bisa dipaksa-paksa oleh pihak luar. Clear!?
0 comments:
Post a Comment