Sengaja saya memilih tautan ttg Rhoma Irama
(RhI) untuk mulai kembali posting setelah beberapa hari absen karena
berada di luar negeri. Secara bobot politik, memang berita ini tak
begitu penting, karena semua juga sudah tahu bahwa RhI tidak
akan menjadi capres PKB Imin atau capres siapapun. Tetapi isu ini tetap
menarik dari perspektif lain, yaitu ambisi politik yg tidak dilandasi
perhitungan, hanya angan-angan dan tambahan tipu-tipu belaka. Saya sudah
dari awal mengatakan bahwa RhI hanyalah sebuah umpan bagi PKB Imin
untuk memancing dukungan bagi Pileg, dan setelah itu tidak akan
berlanjut. Kalaupun PKB Imin mau membalas budi RhI, bisa saja nanti
dalam bargaining posisi kementrian atau sejenisnya. Tapi itupun akan
berhadapan dengan para elit partai tsb yang tentu juga ingin menjadi
anggota kabinet. Sikap Mahfud MD (MMD), jauh lebih elegan ketika beliau
menyatakan bhw soal pencapresan/pencawapresannya terserah DPP PKB, dan
secara realistis tetap melakukan komunikasi dg berbagai kekuatan
politik. RhI, bisa saja disebut korban, tetapi bisa juga tidak. Korban,
karena ambisinya yang tidak menggunakan perhitungan itu telah membuka
jalan bagi PKB Imin untuk memanfaatkannya sebagai vote getter yg cukup
ampuh dalam Pileg. Namun RhI juga tidak bisa dikatakan korban karena ia
sudah diperingatkan banyak pihak dan karenanya, itulah resiko yang harus
diterima. Semoga sang Raja Dangdut menyadari bahwa realitas politik
tidak sama dengan realitas fans club. Akan sangat bagus jika RhI
bergabung dengan salah satu parpol untuk menyalurkan ambisinya secara
lebih proporsional. Kita lihat saja nanti. Untuk sementara, RhI hanya
akan gigit jari..
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.rmol.co/read/2014/04/26/152867/Rhoma-Irama-Serius-Ancam-PKB-
Sunday, April 27, 2014
Home »
» PELAJARAN DARI RELASI RHOMA IRAMA DAN PKB IMIN
0 comments:
Post a Comment