Secara hitungan matematis dengan asumsi "ceteris paribus" (everything's being equal), maka koalisi parpol Islam pasca-Pileg 2014 utk mengusung pasangan capres-cawapres tidak mustahil. Kalau yg disebut sebagai parpol Islam adalah PKB, PKS, PAN,PPP, dan PBB, maka jumlah perolehan suaranya adalah sekitar 30%. Maka menurut aUU Pilpres gabungan parpol tsb sah jika mengusung pasangan capres-cawapres. Namun politik tidaklah berlangsung dalam kondisi "ceteris paribus", tetapi terkait erat dg dinamika berbagai faktor yang kompleks, sehingga mungkin mementahkan hitungan matematis itu. Faktor-2 tsb antara lain: rivalitas lintas-parpol Islam dlm hal ideologi, kepemimpinan, pembagian posisi, sejarah relasi parpol, dan pengaruh eksternal. Dari disitulah persoalan-2 dan kendala-2 bagi pembentukan koalisi yg efektif muncul. PKB, misalnya tak akan segera menganggukan kepala mendukung gagasan yg divesut oleh Amien Rais (AR), Dien Syamsuddin (DS), Hidayat Nurwahid (HNW), dll itu. Demikian pula PPP yg sudah menggagas koalisi dengan Gerindra. Sejarah PKS yang bersikap tidak loyal dlm koalisi sebelumnya, juga akan menjadi kendala membangun trust di antara parpol-2 Islam. Lebih jauh, parpol seperti PKB, PAN, dan PPP akan menghitumg betul elektabilitas pasangan capres koalisi ini vis-a-vis rival utamanya, yaitu Prabowo dan Jokowi. Masih mending jika koalisi parpol Islam ini mau melibatkan parpol non Islam seperti Gerindra dan Golkar serta Demokrat. Jika mereka hanya eksklusif, maka elektabilitas capres Islam bisa sangat lemah. Dan ihwal paling sulit adalah siapa yg akan mereka pilih menjadi pasangan capres-cawapres?. Memang HNW benar bhw baik parpol-2 maupun ormas Islam tak kekurangan tokoh yg bertaraf nasional dan internasional. Namun dalam kondis saat ini, jika mereka dibanding elektabilitas dg Jokowi dan/atau Prabowo tampaknya masih jauh, setidaknya menurut survei yg ada. Termasuk jika mereka mau mengusung JK, AR, DS, Said Aqil Siradj (SAS), atau HNW. Belum lagi, pertanyaan yg klasik, apakah masing-2 parpol Islam akan saling merelakan dan kompak mendukung calon dari partai yg berbeda? Saya kira, pertanyaan-2 tsb akan membuat alot proses pembentukan poros parpol Islam dan mungkin membuyarkan gagasan yg ideal itu. Politik, memang, bukanlah sekadar hitungan angka mati atau angan-angan dan retorika ideal, tetapi juga hitungan riil terkait pengalaman sejarah, persepsi, harapan, dan saling percaya dari para pelakunya. Kita tunggu saja hasilnya...
Simak tautan ini:
http://www.rmol.co/read/2014/04/18/151759/Dewan-Syuro-PKS:-Jangan-Ada-yang-Hambat-Koalisi-Islam!-
Friday, April 18, 2014
Home »
» MUNGKINKAH KOALISI PARPOL ISLAM 2014 TERWUJUD?
0 comments:
Post a Comment