ARB DAN AMNESIA SEJARAH: Apakah Abu Rizal Bakri (ARB) termasuk orang yang sedang menderita semacam penyakit amnesia (lupa thd peristiwa yg lewat)? Kalau dilihat sepintas lalu rasanya tidak. Karena faktanya petinggi Golkar ini bisa pidato berjam-jam dan menuturkan segala macam pikiran dan rencana di depan ribuan khalayak, di TV, di radio, di media sosial, dll. Tetapi kalau diperhatikan omongannya yang bolak-balik mengingatkan rakyat Indonesia mengenai masa Orba dan Pak Harto dan mengajak rakyat kembali ke masa baheula tsb, saya kira ARB mengidap "amnesia sejarah." Kalau memang rakyat pengin kembali ke masa Orba, lalu buat apa masih mau ikut Pemilu yang bebas, buat apa mereka mendukung KPK, kebebasan pers, peradilan yang bebas, desentralisasi kekuasaan, dll? Yang mengherankan lagi, kenapa Golkar pakai tag line "Suara Rakyat, Suara Golkar" kalau memang ARB mau membuat rakyat tadi balik kucing ke masa Orba? Inilah kebingungan nalar ARB dan Golkar karena sudah tidak punya pegangan lagi untuk memenangkan Pilpres 2014. ARB seperti sedang menggarami laut, berapapaun duit dan iklan di media yang dia sebar, yang memperoleh keuntungan malah pihak lawan! Mungkin karena itu lalu dia mengunakan slogan yang banyak dipasang di pantat truk-truk "Piye, Enak Jamanku to?" itu. Padahal makna slogan itu belum tentu sama di benak pembaca. Tidak semua pembacanya bilang "Bener pak", ada juga yang jawab"Enak saiki pak." Tergantung. Karena ARB dan timnya menganggap tag line itu realitas, maka dia pun pakai untuk kampanye. Hasilnya? Bukannya membuat Golkar menarik, tetapi justru malah blunder. Golkar akan dianggap hipokrit dan tidak konsisten dengan Reformasi, karena masih mau kembali lagi ke zaman Orba! Bagi ARB, lebih parah lagi. Bukan saja gaya ARB tidak ada mirip-2nya dengan Pak Harto yang sangat kharismatik di mata sebagian rakyat, tetapi dengan membawa-2 masa lalu itu rakyat makin curiga dengan masalah-masalah yang terkait dengan Lapindo, utang Bakrie Group, dll. Publik jadi makin ragu-2 jangan-jangan kalau ARB jadi Presiden maka akan balik ke masa ketika kekuasaan akan dipakai untuk menciptakan dan membesarkan sistem politik kroni alias political cronyism? Sebelum keterusan, lebvih baik ARB disembuhkan dulu dari gagnguan "amnesia sejarah"tsb, yang bukan saja akan merugikan dirinya, tetapi juga Golkar dan seluruh calegnya di Pemilu 2014 ini...
http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/01/26/270548478/Kaitkan-Golkar-dengan-Soeharto-Ical--Blunder
0 comments:
Post a Comment