Politik adu domba, kini mulai dilancarkan
untuk merusak soliditas partai lawan, dan tokoh-2 yang menjadi idola
rakyat. Pelakunya tentu para politisi sontoloyo yang mewakili parpol
yang juga sedang mengalami krisi kepercayaan rakyat, ditopang
oleh para pemberi legitimasi "ilmiah". Itulah yang hari-hari ini dan
yang akan datang harus dihadapi oleh Gub DKI Jakarta, Jokowi, dan
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini (TR). Ketika Jokowi dan TR muncul
sebagai dua idola rakyat yang sedang haus pemimpin alternatif, maka
partai-partai politik yang tak memiliki calon kuat pun blingsatan.
Partai Demokrat (PD) adalah partai yang sedang blingsatan itu. Selain
tak punya capres yang cukup menarik (yg menurut survei tak pernah bisa
mencapai dua digit), juga partai tersebut sedang jeblog di mata rakyat
karena skandal korupsi yang bertubi-2. Maka politisinya pun dikerahkan
habis untuk menciptakan manuver yang bisa menghabisi kedua tokoh di
atas, dengan segala macam cara. Ketika cara-2 biasa tak mempan, maka adu
domba yang menjijikkan antara Jokowi dan TR pun menjadi halal, dibantu
oleh para analis yang tidak jelas kredensialnya dan memberikan
justifikasi pseudo ilmiah. Sayangnya, parpol tempat bernaung kedua tokoh
itu (PDIP) pun tidak padu elitnya. Bahkan, ada kesan sebagian dari
mereka ikut memperkeruh suasana dengan memperlemah TR dan tidak segera
memperjelas status Jokowi, apakah jadi capres, cawapres, atau tidak sama
sekali. Padahal dengan cara seperti ini, Jokowi lantas seperti
dibiarkan menjadi musuh bersama (the common enemy) bagi semua pihak yang
punya ambisi sebagai capres dan cawapres entah dari mana pun asalnya.
Jokowi yang kini juga masih disibukkan dengan urusan DKI, mau tak mau
harus memperhatikan manuver-2 yang diarahkan padanya gara-gara tidak ada
proteksi politik dari partai dan elitnya. Sementara itu TR, yang
sejatinya sama sekali tidak punya minat dengan perpolitikan nasional,
kini ditarik-tarik agar menjadi "lawan" Jokowi selain masih harus sibuk
dengan urusan Wakil Walikota Surabaya! Politik adu-domba ala Ramadhan
Pohan ini bukan hal yang baru, namun tetap menjijikkan dan memuakkan
bagi manusia yang waras dan ingin melihat bangsanya maju.
Baca tautan ini:
http://nasional.kompas.com/read/2014/02/26/1823210/.Risma.Lebih.Canggih.daripada.Jokowi.
0 comments:
Post a Comment