Di
harian Kompas (28/2/24) hal.1 judul beritanya "Risma: SayaTidak Akan
Mundur." Isinya mengabarkan pernyataan Walikota Surabaya bhw dirinya tak
berniat mengundurkan diri dr jabatannya sebagaimana didesas-desuskan
sementara media dan jejaring sosial. Justru, Risma mengatakan, " (s)aya
akan bekerja hingga masa jabatan saya berakhir.." Kendati ia mengaku
makin tertekan, tetapi "karena dukungan dari internal
maupun masyarakat" yg kuat agar dirinya tak mundur, maka ia bergeming.
Inilah keputusan yg sangat penting, bukan saja bg Risma sendiri, tetapi
juga bg rakyat Surabaya dan bahkan bg bangsa scr keseluruhan. Faktanya
memang 90% lebih pasangan kepala dan wk kepala daerah mengalami "pecah
kongsi" krn berbagai sebab. Salah satunya adlh ketidak harmonisan
politik antara mereka. Apalagi jika parpol ikut2an campur tangan karena
segala macam alasan baik legal maupun politis. Kasus Risma menjadi makin
ribet dan mencuat ke atas panggung perpolitikan nasional karena
disharmoni antara Walikota dan Wakilnya tsb dipolitisasi olh banyak
pihak untuk menangguk keuntungan baik ekonomi maupun politik. Sementara
PDIP sbg partai pendukung kedua pejabat tersebut gagal melakukan
resolusi konflik sejak dini. Akibatnya "tangan2 kotor" dr parpol-2 lain
yg ikut nimbrung dan memperkeruh suasana. Memang tak elok kalau Risma
mundur, tetapi juga tak bagus jika PDIP keukeuh dg memertahankan Wishnu.
Aplg kalau kemudian sebagian pentolan partai Banteng itu malah pura2
tidak tahu bhw mereka sebenarnya juga salah satu sumber masalah
keribetan politik di Kota Buaya itu! Menyelamatkan Risma bukan soal
pribadi, tetapi juga soal kelestarian sistem demokrasi. BRAVO BU RISMA!!
Selanjutnya baca tautan ini:
http://regional.kompas.com/read/2014/02/28/0726232/Risma.Saya.Tidak.Akan.Mundur
0 comments:
Post a Comment