POLRI MAU STUDI BANDING KE AS DAN SAUDI URUSAN JILBAB

Setelah kampanye melalui Pekan Kondom Nasional (PKN) oleh Kemenkes, barangkali inilah rencana yang bisa disebut "nggladrah" alias semau gue. Wakapolri, Komjen Oegroseno (Os), mengatakan Polri akan melakukan studi banding ke negara-2 Amerika Serikat dan Arab Saudi untuk mempelajari soal jilbab untuk Polwan. Saya mengatakan rencana itu "nggladrah" karena: 1) Apa urusannya seragam polisi di kedua negara tsb dengan spesifikasi seragam Polwan di Indonesia?; 2) Apakah memang aturan main di AS dan Arab Saudi tentang jilbab untuk Polwan mereka bisa memberikan petunjuk yang paling akurat ttg jilbab utk Polwan di negeri ini?; 3) Kalau jilbab di Arab Saudi masih mending, tetapi AS? Apakah tidak ada negara yang bukan mayoritas Islam penduduknya yang bisa dipakai sebagai contoh, misalnya Singapura dan Australia? dan; 4) Studi banding yang tidak jelas nalarnya hanya mengakibatkan kecurigaan publik bahwa ini akal-akalan petinggi Polri untuk buang-2 uang negara. Padahal, diberitakan bhw pemakaian jilbab utk Polwan ditunda gara-gara terbentur keterbatasan dana! Kalau cuma mau lihat model-2 jilbab seragam dari berbagai negara, kan bisa melalui internet atau menghubungi perwakilan negara-2 tsb di Jakarta. Lebih irit dan efektif.  Saya kira Wakapolri harus lebih transparan dan rasional untuk mengabsahkan program dan kebijakannya. Jangan mengira publik dan rakyat Indonesia terlampau bodoh untuk melakukan penilaian terhadap apa yang ada dalam benak para pejabat seperti dirinya. Kebijakan yang "nggladrah" tidak akan menghasilkan sesuatu yang positif dalam jangka panjang dan malah bisa berbalik membuat Polri lebih dijauhi rakyat. Kalau elit Polri "nggladrah", rakyat makin sinis terhadap institusi yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara ini. Saya yakin itu bukan maunya para petinggi di Jl. Trunojoyo.

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.rmol.co/read/2013/12/05/135496/Polri-akan-Studi-Banding-ke-Amerika-atau-Arab-terkait-Jilbab-Polwan-