PERINGATAN PRESIDEN TTG ANCAMAN JELANG PEMILU 2014

Pidato Presiden di Halim Perdanakusuma, sebelum bertolak ke Jepang, sempat membuat bbrp pihak berjingkat alisnya. Pasalnya, konon, beliau mengutip laporan dari Kapolri ttg adanya ancaman thd pelaksanaan Pemilu 2014. Tanggapan pun bermunculan dari Parpol dan pengamat politik. PKS, misalnya, menganggap tidak ada kerawanan jelang Pemilu. PDIP menganggap pidato itu semacam warning (peringatan) dr Presiden. Pengamat dari LSM Puspol, Ubeidillah Badrun (UB), menyindir bhw sumber masalah ada di SBY sendiri (http://www.aktual.co/politik/161916justru-sby-sumber-masalahnya-). Menkopolhukam pun merasa perlu "cawe-cawe" meluruskan pemberitaan tsb. Menurut mantan Panglima TNI itu, pidato Pak SBY terkait pengamanan jelang Natal, Tahun Baru dan persiapan Pemilu. Jadi, menurut Joko Suyanto, pidato Pak SBY hanya "soal normatif" saja. Hemat saya, pidato Presiden sangat penting untuk dicermati, dan tidak perlu dengan saling menyindir, apalagi menafikannya. Pemanasan jelang Pemilu jelas sudh terjadi dan kemungkinan ada peluang bagi pihak-2 yang tidak ingin Pemilu sukses juga terbuka. Berbagai kerusuhan, tindakan kriminal, demonstrasi dsb merupakan kejadian yg sepintas tak terkait dg Pemilu. Namun jika suasana khaos dan keributan terjadi di berbagai daerah yang memiliki nilai strategis secara politis dan kamnas, dengan intensitas tinggi, maka harus diwaspadai. Peringatan dini Presiden justru harus disikapi secara positif oleh para pemangku kepentingn politik seperti parpol dan ormas serta aparat keamanan. Pidato seorang Presiden bukanlah sekadar "abang-abang lambe" alias basa-basi. Lebih baik memperhatikan dan meresponsnya secara bijak dan konstruktif ketimbang menjadikannya komoditas politik baru untuk memperpanas kondisi politik. Lebih baik diberikan peringatan sejak dini ketimbang nanti penyesalan di ujung yg tak berguna, bukan?

Silakan baca tautan ini:

http://www.aktual.co/politik/154946menteri-djoko-luruskan-berita-soal-pidato-sby-sebelum-ke-jepang