Harapan publik agar Gubernur Joko Widodo
(Jokowi) segera ditabalkan menjadi capres PDIP bukanlah sesuatu yang
dapat diremehkan oleh para petinggi partai tsb. Munculnya berbagai upaya
ke arah itu, saya yakin, bukan hanya fenomena media sosial
saja kendati orang juga mesti berhati-2 dalam menanggapi hal tsb.
Publik dalam dunia maya (cyberworld), bagaimanaun tidak bisa 100% mirip
dengan publik dalam realitas sosial. Kualitas kepublikan (publicness)
dalam dunia amat ditentukan oleh relasinya dengan realitas. Bila orang
mengagungkan atau terlalu percaya kpd popularitas seseorang dlm media
sosial semata, ia akan kecewa jika terjadi perubahan drastis karena
munculnya ikon baru. Karena alasan itulah saya bisa memahami kenapa mBak
Mega masih bergeming dengan keputusannya utk tidak buru-2 mengumumkan
Jokowi sebagaio capres partainya. Saat ini dg posisi diam, justru Jokowi
semakin menjadi ikon capres alternatif, dan sekaligus enigma bagi
lawan-2 PDIP. Daya tarik Jokowi justru antara lain terletak pada ketidak
aktifannya, sehingga muncullah fenomen yang paling "aneh" dalam sejarah
Pilpres di negeri ini atau bahkan di dunia. Fenomen itu adalah sebuah
paradoks "semakin Jokowi tidak menawarkan diri sebagai capres, semakin
kuat dukungan rakyat terhadap dirinya." Apakah paradoks seperti ini akan
menguntungkan sampai 2014? Jawabnya tentu tidak. Karena pada suatu
titik, harus ada keputsan riil mengenai pencalonan wong Solo ini sebagai
capres atau hanya cawapres. Jika keputusan tidak dibuat pada momentum
yang pas, maka sehebat apapun PDIP dan Jokowi akan menanggung resiko
setback. Saya kira semester pertama tahun 2014 sebelum Pileg, keputusan
perlu sudah diumumkan. Politik adalah soal persepsi, dan mengelola
persepsi publik bukanlah perkara mudah. Apalagi di Indonesia.
Baca tautan ini:
http://www.rmol.co/read/2013/12/04/135362/Gerakan-Liar-Menghinggapi-PDI-Perjuangan-Hingga-Megawati-Mengakhiri-Teka-teki-
Wednesday, December 4, 2013
Home »
» MENUNGGU PENGUMUMAN PENCAPRESAN JOKOWI DARI PDIP
0 comments:
Post a Comment