Seorang pemimpin, apalagi negarawan, pada hakekatnya adalah pembuat perubahan permainan (the game changer). Karena levelnya adalah negara dan lintas negara, maka permainan yang diubahnya pun sedemikian rupa sehingga memiliki pengaruh dan bahkan gaung yang membangsa dan membuana. Apakah seorang pengubah permainan dalam skala besar itu harus pemilik perusahan multinasional, atau penguasa adidaya, atau manusia sakti mandraguna? Tidak. Ia bisa saja seorang manusia biasa, keturunan manusia biasa, dan bekerja keras sebagaimana manusia biasa lainnya. Yang membedakannya adalah ia memiliki visi dan karya serta dampak yang sedemikian besar sehingga menjadikannya "luar biasa", "larger than life." Tengoklah PM Inggris pada masa PD II, Winston Churchill. Sosoknya tidak bisa disebut tampan, ganteng, sexy, dan menawan. tetapi pemikiran beliau dan karya beliau telah menyelamatkan Inggris dan bahkan dunia darai marabahaya Fasisme. Lihatlah Imam Khomeini, ulama sepuh yang sangat sederhana tetapi berhasil memimpin sebuah Revolusi di Iran yang sebanding dengan Revolusi Perancis. Juga alm. Gus Dur, yang dengan segala keterbatasan fisiknya mampu memelopori perjuangan demokrasi, hak asasi manusia, dan pluralisme di Indonesia. Demikian juga Gandhi, Martin L. King, dan Nelson Mandela, yg semuanya telah tiada. Kini Indonesia punya seorang "game changer" lagi yang diakui dunia, yaitu Gubernur Djok Widodo yg akrab dipanggil dg nama Jokowi. Beliau lahir, besar dan bertumbuh dari lingkungan keluarga biasa, tetapi mampu mengembangan diri menjadi pribadi yang tidak biasa. Dengan blusukan, sebuah pendekatan komunikasi langsung yg diambil dari khzanah budaya lokal, Jokowi mampu menaklukkan hambatan birokrasi dan kuasa yang selama ini menjadi benteng paling depan dan terbesar yg menghalangi rakyat dari pemimpinnya, sehingga gagasan-2 besar dan utama tak kunjung jadi kenyataan. Jokowi membuktikan kepada bangsanya dan dunia bahwa perubahan bisa dilakukan!. Dan itulah yang kini diakui Dunia sampai dua kali dan mungkin masih ada lagi. Masihkah kapasitas ini diragukan oleh sebagian orang dan bangsanya? Tentu saja masih. Selama dalam diri bangsa itu kemandirian masih kecil dan rasa inferioritas masih besar, maka keraguan thd pemimpin spt BK, GD, dan Jokowi akan selalu ada dan di hembus-2kan. Sampai kapan? Hanya sejarah yang akan menjawabnya...
Simak tautan ini:
http://www.foreignpolicy.com/2013_global_thinkers/public/widodo
Wednesday, December 11, 2013
Home »
» JOKOWI SALAH SATU TOKOH PEMIKIR UTAMA 2013 VERSI MAJALAH FOREIGN POLICY
0 comments:
Post a Comment