KASUS HAKIM VICA NATALIA, LESSON LEARNED BAGI PERJUANGAN KAUM PEREMPUAN

Inilah sebuah dilemma bagi seorang perempuan yang menjadi figur publik, apalagi mengemban tugas sebagai seorang Hakim. Di satu pihak, posisi Vica Natalia (VN) menjadi salah satu bukti kongkrit bhw perempuan bisa meraih posisi terhormat di bidang apapun, termasuk sebagai Hakim. Dalam hal ini, VN boleh dibilang bisa berperan sebagai "role model" bagi generasi muda perempuan di negeri ini, sebagaimana Hakim Albertina Ho (AH) yg juga sukses sebagai penegak hukum. Tetapi, gara-gara dakwaan perselingkuhan, VN akhirnya mengakhiri kariernya sebagai Hakim dengan tidak terpuji, karena dia dipecat tidak dengan hormat oleh Majelis Kehormatah Hakim (MKH). Masih belum jelas apakah VN akan melakukan tuntutan hukum kepada pihak yg menjadi sumber dakwaan tsb, atau dia akan meniti karir yg baru. Namun apa yang terjadi pada VN, menambah deretan panjang contoh perempuan-2 yang sudah sukses meraih posisi terhormat di masyarakat tetapi gagal memertahankannya dan malah menjadi alat untuk menghalangi perjuangan kaumnya. Para koruptor, pelaku penipuan, pejabat negara pelaku KKN, istri pejabat yg memanfaatkan posisi suami utk korupsi, istri tokoh parpol yg terlibat pidana, dsb kini semakin sering diberitakan. Inilah tantangan bagi kaum perempuan Indonesia yang harus dihadapi dan dituntaskan. perempuan Indonesia tak boleh lemah hanya karena munculnya kasus-2 seperti VN, Angie Sondakh, Ratu Atut, dll. Masih banyak di antara mereka yang memiliki integritas dan reputasi bagus dan mampu menjadi teladan bagi bangsa. Kaum perempuan Indonesia, jangan mundur selangkahpun!

Selanjutnya baca tautan ini:

http://www.tempo.co/read/beritafoto/11106/Selingkuh-Hakim-Vica-Dipecat-dari-Jabatannya