Saya sepakat dengan sikap tegas Presiden SBY bahwa orang-2 yang menyebar berita bohong ttg Prof. Dr Subur Budhisantoso (SB) ditangkap Badan Intelijen Negara (BIN) segera ditemukan dan diperiksa. Memang fitnah seperti ini sudah sangat kelewatan dan, sungguh ironis, bahwa seorang anggota DPR sekelas Gede Pasek Suardika (GPS) pun ikut-2an mengamini berita tak jelas itu (http://news.detik.com/read/2013/10/19/175422/2390089/10/eks-ketum-pd-dijemput-bin-pasek-ini-kerjaan-oknum-bin-mazhab-katrokisme). Padahal berita bodong itu kemudian dibantah oleh SB sendiri yg mengatakan bahwa beliau sedang berada di Pontianak, bukan di Jakarta, apalagi sampai ditangkap BIN! (http://politik.rmol.co/read/2013/10/19/129946/Marzuki-Alie-Diminta-Prof.-Budhi-untuk-Meluruskan-Berita-yang-Salah-). Tampaknya ada pihak yang tak rela jika lembaga intelijen tsb melakukan pembenahan seiring dengan telah disahkannya UU No 17 Th 2011 ttg Intelijen Negara. Nalarnya, sangat aneh jika BIN melakukan hal-2 yang akan menghancurkan reputasinya dalam era informasi sangat terbuka seperti saat ini. Kepala BIN, Marciano Norman (MN), sendiri dengan segera membantah fitnah tsb. Kini Presiden RI pun bersikap sama. Kita lihat saja apakah perintah Pak SBY didengarkan dan dilaksanakan oleh aparat Kepolisian agar semuanya menjadi terang dan fitnah bisa dilenyapkan.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://news.detik.com/read/2013/10/19/194333/2390116/10/presiden-minta-penegak-hukum-usut-penyebar-fitnah-penjemputan-prof-subur
Saturday, October 19, 2013
Home »
» PENYEBAR BERITA FITNAH PENANGKAPAN MANTAN KETUM DPP PD HARUIS DITANGKAP
0 comments:
Post a Comment