Orang bisa memahami jika kubu Khofifah-Herman (Berkah) kecewa dengan
putusan MK terkait sengketa Pemilukada Jatim yg berujung kemenangan kubu
lawan, yakni Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa). Orang juga bisa
meragukan apakah putusan tsb tak terkontaminasi setelah terbongkarnya
kasus suap thd mantan Ketua MK, Akil Mochtar (AM). Bahkan orang bisa
saja masih melakukan upaya semisal menelusuri kemungkinan ada
penyimpangan lain. Misalnya meminta KPK menyelidiki dugaan adanya
korupsi di Jatim terkait dg Pemda Propinsi. Dsb dsb. Namun yang saya
tidak setuju adalah membawa kekecewaan, kecurigaan dan kemarahan thd MK
secara tak proporsional, misalnya menuntut pembubaran MK atau meminta
semua Hakim MK mundur, dan menuding kemungkinan putusan MK
pasca-Akilgate sudah terkena suap. Saya tak sepakat dg gagasan Adnan
Buyung Nasution (ABN) yg meminta semua Hakim MK mundur krena alasan
mereka toh bekerja bersama-2. Selain hal itu merupakan prasangka buruk,
juga tidak prosedural, dan bisa berdampak merusak yg sistemik. Jika
seorang Kapolda terkena kasus korupsi, misalnya, apakah seluruh jajaran
Poldanya mundur semua? Jika seorang Panglima TNI terkena kasus korupsi,
misalnya, apakah seluruh jajarannya mundur semua? Bukankah semua yang
ada di sekitarnya juga kerja sama? Cara berfikir yg mirip "melempar bayi
bersama air mandinya yg kotor" ini hanya tampak di luarnya saja yg
heroik dan moralistik, tetapi sejatinya sama sekali tidak nalar dan
tidak bermanfaat bagi penegakan hukum. Setiap kasus mesti diurus sesuai
dg proporsinya. Saya lebih sepakat dg pandangan Prof Jimly Asshiddiqie
(JA) bhw kasus AM harus dipisahkan dr lembaganya (MK), dan upaya
penyelamatan MK tidak boleh grusa-grusu. Demikian pula dalam menilai
putusan MK pasca-Akilgate ini. Kubu Berkah boleh saja kecewa dan marah,
tetapi tak boleh menuduh gegabah!
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.rmol.co/read/2013/10/08/128472/Gugatan-Khofifah-Herman-Ditolak,-Aroma-Suap-di-Tubuh-MK-Semakin-Kuat-
Tuesday, October 8, 2013
Home »
» KEKALAHAN KUBU "BERKAH' TAK BERARTI HAKIM-2 MK SELAIN AKIL KENA RASUAH
0 comments:
Post a Comment