Saya secara pribadi memahami kekecewaan Hamdan Zoelva (HZ) sebagai Waka MK, karena lembaganya tidak diundang Presiden SBY ketika mengadakan pertemuan dg beberapa lembaga negara untuk membicarakan kemelut yg terjadi pasca penangkapan Ketua MK, Akil Mochtar (AM) olh KPK. Demikian pula, saya juga tidak terlalu kaget jika langkah Presiden itu dicurigai oleh politisi dari Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet), sebagai langkah "mendelegitimasi" MK. Aroma politis sangat kentara dalam pertemuan kemaren (5/10/13), apalagi hasilnya antara lain adalah upaya mereduksi kewenangan MK dengan mengusulkan KY sebagai pengawasnya. Semua orang tahu, KY pernah diberi wewenang yg sama thd MA dlm UU, tetapi oleh MK dinyatakan inkonstitusional. Jika Perppu yg dibuat Presiden nanti juga memberi wewenang kepada KY mengawasi MK, saya yakin MK juga akan membatalkannya, karena hal itu juga inkonstitusional. Demikian pula sikap dan statemen Presiden yang terkesan menganggap dunia sudah kiamat bagi MK, gara-2 AM ditangkap, buat saya agak tidak bijaksana. Sebab apa yg menimpa MK, kendati sangat dahsyat dan berpotensi merusak, masih bisa diatasi dan diselamatkan dg cepat karena kasus tersebut tidak merupakan kasus kelembagaan, tetapi personal. Bahwa yg menjadi subyek adalah Ketua MK, itu benar. Tetapi bukankah MK juga memiliki Majelis Kehormatan (MKMK) yg sudah mulai bekerja dan efektif untuk menyelesaikan masalah tsb? Lagi pula, dan ini yg paling aneh, kalau Presiden ingin membantu menyelesaikan masalah MK, apa susahnya mengundang pihak yang menjadi pemangku kepentingan utama tsb? Justru agar Presiden bisa obyektif, beliau harus mendengarkan pandangan MK! Inilah yg membuat saya secara pribadi bisa memahami kekecewaan HZ dan tdk kaget dg kecurigaan Bamsoet.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.aktual.co/politik/031839tak-diundang-presiden-mk-kecewa
Sunday, October 6, 2013
Home »
» ABSURD, WAKA MK TIDAK DIUNDANG PRESIDEN BICARAKAN KEMELUT MK!
0 comments:
Post a Comment