Kebijakan yang terkesan dadakan tersebut memunculkan spekulasi, pemerintah “bermain mata” dengan perusahaan otomotif yang memproduksi mobil murah tersebut. "Berbagai analisa bisa saja muncul, Tapi bagi saya, dengan kebijakan mobil murah merupakan blunder bagi pemerintah, dalam hal ini partai Demokrat," ujar pengamat politik AS Hikam saat berbincang dengan Okezone, Minggu (22/9/2013).
Pasalnya, kebijakan mobil murah tanpa didasari dengan pemikiran yang dalam dan terkesan terlalu tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
"Akhirnya, menciptakan situasi politik yang justru merugikan partai berlambang bintang mercy itu. Ini jelas blunder dari pemerintah. Sangat tidak populer. Kenapa tidak mengkampanyekan mobil nasional. Masalah murah ini masih debatable. Apakah benar-benar murah atau ada subsidi," terangnya.
Dengan begitu, maka kebijakan mobil murah itu, akan dimanfaatkan lawan politik Demokrat untuk menyerang. "Mereka akan menyatakan bahwa Demokrat bukanlah partai nasionalis karena menguntungkan pabrikan asal Jepang selaku pencipta mobil murah. Semakin ini (mobil murah) dipaksakan, maka akan semakin blunder bagi Demokrat. Terlalu banyak celah bagi lawannya untuk menyerang," katanya. (ugo)
0 comments:
Post a Comment