Menyimak jawaban Wapres Boediono (B) thd surat
Gub DKI Jokowi, kesan saya adalah terlalu normatif dan tidak fokus
ataupun solutif. Misalnya, jawaban Wapres bhw "pemerintah pusat tidak
akan lepas tangan untuk mengatasi masalah ibu kota, termasuk
macet dan banjir. Pemerintah siap, karena Jakarta jendela Indonesia..",
hemat saya sangat umum dan tidak memberikan solusi apapun mengenai
dampak mobrah (mobil murah) yg dikhawatirkan terjadi di DKI. Demikian
juga jawaban Wapres bhw "(p)emerintah sudah memiliki kesepakatan yang
bisa dikerjakan bersama. Barangkali ini yang akan jadi pegangan," juga
tidak jelas substansi dan fokusnya. Kesepakatan apa dan dengan siapa?
Apakah artinya Pemerintah melakukan kesepakatan dg para importir mobrah
dan perusahaan-2 otomotif asing jika ada masalah? Ataukan sudah ada
kesepakatan antara Pemerintah Pusat dg Pemda DKI?. Walhasil, jawaban
Wapres (yg berbentuk jawaban lisan dan disampaikan melalui Wagub Ahok),
bukan membikin masalah jadi terang, tetapi justru menunjukkan bhwa
kebijakan mobrah adalah sebuah kebijakan dadakan, tak berdasarkan
pemikiran mendalam, serta mengabaikan aspirasi pemangku kepentingan yg
akan terdampak paling besar. Jawaban tidak jelas ini hanya akan membuat
spekulasi politik dan "othak-athik gathuk" makin marak di publik, bhw
kebijakan mobrah sarat dg kepentingan politik tertentu!
Selanjutnya baca tautan ini:
http://berita.plasa.msn.com/nasional/republika/jawaban-wapres-untuk-surat-jokowi
Saturday, September 21, 2013
Home »
» MENYIMAK 'JAWABAN' WAPRES BOEDIONO KEPADA JOKOWI SOAL MOBRAH
0 comments:
Post a Comment