Ada ungkapan klasik yg mengatakan bhw pada setiap pria yg sukses selalu ada wanita yg jadi motor di belakangnya. Biasanya ungkapan ini dipakai utk hal-hal yg baik, terutama seorang pemimpin atau penguasa yg berpengaruh. Tapi di negeri ini, ungkapan tsb tampaknya juga berlaku dalam bidang tindak korupsi kakap!. Lihat saja peran-peran keum perempuan spt istri Nazarudin, Neneng, atau peran Angelina Sondakh, atau peran Nurbaeti, dan (yg paling 'gres'), peran Bunda Putri alias Non Saputri (NS) dalam perkara korupsi sapi (pks) yg melibatkan Luthfi Hassan Ishaq (LHI) dan Ahmad Fatanah (AF). Peran perempuan separo baya tsb ternyata luar biasa, sebagaimana terungkap dalam laporan utama (laput) Majalah Tempo edisi terakhir. Bukan saja NS mampu menerobos dan memengaruhi oknum pejabat tinggi Kementerian Pertanian, dan juga menananm pengaruh pad parpol seperti PKS, tetapi juga memiliki akses sampai Istana. Peran kaum perempuan dlm kasus tsb bukan hanya terbatas pada kenalan AF yang bejibun itu, tetapi justru pada level pengatur dan pengontrol serta pelobi politik yg sangat kampiun. Ini menjelaskan kenapa KPK kemudian harus berhati-2 atau bahkan terkesan 'mbulet' ketika mengurai "pks". Sampai kini pun KPK masih diam mengenai peran NS dan mengisyaratkan akan memeriksanya. Sampai di manakah pengungkapan media nasional yg sudah sering membongkar kasus korupsi tsb akan difollow-up-i KPK, publik seluruh Indonesia hanya bisa menunggu dan berharap-harap cemas. Yang sekarang sudah jelas adalah, bhw dalam tindak korupsi, peran perempuan tidak kalah dahsyatnya ketimbang laki-2. Mereka bukan cuma asesori dan pemantas belaka, tetapi juga motivator dan pelobi politik yg top!
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.tempo.co/read/news/2013/09/16/063513573/Bunda-Putri-Berpengaruh-di-Kementerian-Pertanian
Monday, September 16, 2013
Home »
» MENGUAK PERAN BUNDA PUTRI DALAM PERKARA KORUPSI SAPI
0 comments:
Post a Comment