Ada mainan baru di Komisi III DPR yg bisa dipakai utk pamer citra kepada publik: rame-2 mendesak Ruhut Sitompul (RS) agar urung menjadi Ketua Komisi tsb. Saya bilang "mainan" karena nyatanya hal itu tidak akan terwujud jika PD tetap keukeuh dg keputusannya menempatkan RS sbg pengganti Gede Pasek Suardika (GPS). Boleh saja para anggota Komisi menyuarakan keberatan, cemooh, ledekan, dan hujatan thd Poltak Si Raja Minyak. Faktanya, aturan mainnya memang Fraksi memiliki prerogatif menunjuk pengganti. Mungkin benar bhw kapasitas RS belum level utk memimpin Komisi tsb, tetapi sejak kapan soal kapasitas benar-2 menjadi ukuran utama memimpin DPR dan alat kelengkapannya? Kalau memang kapasitas jadi ukuran utama, niscaya bukan hanya RS yg ditolak, tetapi Ketua DPR nya pun harusnya ditolak duluan! Itulah sebabnya, heboh sementara politisi Senayan menolak kepemimpinan RS, hemat saya, cuma gagah-2an saja dan pameran citra agar terkesan Komisi III DPR mementingkan kualitas. Kenyataannya, publik di negeri ini semua paham belaka bhw di komisi hukum DPR tsb anggota-2nya ada yang gigih ingin membubarkan KPK. Mereka ada yang terindikasi dan malah sudah menjadi tersangka korupsi. Publik takkan terkecoh dg permainan ini: sejelek apapun kapasitas RS, selama partainya bergeming, ia akan tetap melenggang menjadi Ketua Komisi III DPR yang "terhormat" itu!
Selanjutnya baca tautan ini:
http://politik.rmol.co/read/2013/09/19/126150/Ruhut-Belum-Sah-Menjabat,-Penolakan-Bergulir-
Thursday, September 19, 2013
Home »
» HEBOH PENOLAKAN THD RUHUT MEMIMPIN KOMISI III PENCITRAAN BELAKA
0 comments:
Post a Comment