FPI sudah benar-benar "imun" terhadap kritik, protes,, dan seruan agar menghentikan kekerasan. Apalagi kalau cuma himbauan atau nasihat dan saran. Bahkan suasana Hari Raya Idul Fitri, yang dirayakan ummat Islam dg saling memaafkan pun, sudah tak dipedulikan lagi. Bukti terakhir pasca perlawanan rakyat Kendal thd sweeping FPI, kini di Lamongan, hal sama terjadi. Kelompok masyarakat melakukan perlawanan thd anggota FPI yang dicurigai telah melakukan tindak kekerasan (baca kronologi bentrokan ini di http://www.tempo.co/read/news/2013/08/12/063503841/Ini-Kronologis-Bentrok-FPI-dan-Warga-di-Lamongan). Bentrokan antara anggota FPI dg masyarakat masih dapat diredam setelah Brimob dikerahkan dan lebih dari 40 orang ditahan Polisi. Namun kekhawatiran bhw aksi kekerasan dan perlawanan masih tetap terus terjadi masih tetap ada. Perlawanan rakyat thd aksi-2 kekerasan akan menjadi model dimana-2 jika aparat keamanan tidak melakukan tindakan preventif atau pencegahan sebelum bentrokan terjadi. Apalagi jika para elite FPI tidak mau mendengar (apalagi mengakomodasi) protes publik yang makin keras thd aksi-aksi anak buah mereka, sementara para elite Pemerintah hanya sibuk berpidato tanpa ada implementasinya.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.tempo.co/read/news/2013/08/12/078503806/Sekompi-Brimob-Amankan-Bentrok-FPI-di-Lamongan
Monday, August 12, 2013
Home »
» SETELAH KENDAL, GILIRAN DI LAMONGAN FPI DILAWAN MASYARAKAT
0 comments:
Post a Comment