Hari ini, pilkada Jatim digelar. Dua pasangan,
inkamben (KarSa) dan penantangnya (Berkah) adalah rematch (tanding
ulang) pilkada sebelumnya (2008). Keduanya ada miripnya dg kompetisi
internal kalangan nahdliyyin, dan belum tentu akan merubah
konstelasi politik, kesejahteraan, dan tertib sosial di Jatim. Pasangan
dari PDIP, walaupun tak diunggulkan, bisa saja menjadi kuda hitam yang
membuat pilkada berlangsung dua putaran, lalu akan membuat para finalis
melakukan deal-2 dgnya. Bagi KarSa, inilah pertaruhan yg sangat serius,
karena PD secara nasional sedang defisit kepercayaan publik, walaupun di
Jatim nama KarSa memang sangat populer dan memiliki track record yang
cukup baik, khususnya Gub Soekarwo. Berkah, unggul dalam menarik simpati
publik karena topangan media dan para aktivis, tetapi kalah dlam
dukungan finansial dan penggalangan massa. Kemungkinan kemenangan Berkah
bukan tidak ada, tetapi tipis karena masalah kesiapan dukungan
infrastruktur politik dan massa, belum lagi sikap KPUD Jatim yang sejak
awal memang cenderung bias kepada inkamben. Walhasil, Pilkada Jatim
adalah pertaruhan gengsi-2 individual dan kelompok, termasuk dalam elite
NU Jatim. Soal kualitas, tidak akan jauh dari apa yang dimiliki
sekarang, alias status quo. Tidak ada fenomena "Jokowi-Ahok" di Jatim..
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.merdeka.com/politik/pilgub-jatim-pertaruhan-terakhir-jago-demokrat-di-jawa.html
Thursday, August 29, 2013
Home »
» PILKADA JATIM AKAN DIMENANGKAN OLEH STATUS QUO KEPEMIMPINAN
0 comments:
Post a Comment