Penolakan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) thd penyelenggaraan Miss World di Indonesia, adalah merupakan hak utk menyampaikan pendapat dari ormas tsb yg harus dihormati oleh semua pihak. Pada saat yang sama, IPM juga harus menghormati pihak penyelenggara yang juga memiliki hak yang sama dan tidak dianggap melakukan pelanggaran hukum di negeri ini. Penafisran bhw penyelenggaraan Miss World adalah bertentangan dg budaya dan etika bangsa, tentu bukan satu-2nya penafsiran yang valid. Sebab, kegiatan tersebut juga dilakukan oleh bangsa-bangsa lain yang menghormati hak-hak kaum perempuan dan tidak dianggap sebagai tontonan, pelecehan, dan/atau eksploitasi thd kaum perempuan. Bangsa Indonesia yang majemuk tentu memiliki berbagai pandangan ttg apa yg disebut sebagai tindakan merendahkan martabat perempuan. Apakah misalnya poligami dan KDRT tidak dianggap lebih merendahkan martabat perempuan ketimbang kontes Ratu Kecantikan? IPM juga mesti melihat masalah ini bukan saja dari ukuran moralitas yg dimilikinya, tetapi juga melibatkan dimensi struktural, seperti kemiskinan, ketidak adilan, dan dikriminasi thd perempuan yg masih sangat marak di negeri ini. Jika ukuran yg dipakai hanya dimensi moralitas semata, maka masalah ketidak adilan dan penindasan thd kaum perempuan menjadi tereduksi dan cenderung satu arah belaka.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://www.rmol.co/read/2013/08/26/123169/Hormati-Penyelenggaraan-Miss-World-untuk-Tidak-di-Indonesia-
Monday, August 26, 2013
Home »
» IPM MENOLAK PENYELENGGARAAN MISS WORLD DI INDONESIA, TANYA KENAPA?
0 comments:
Post a Comment