Sungguh sangat sayang kalau analisa seperti ini muncul dari seorang mahaguru ilmu politik sebuah Universitas terkemuka di negeri ini. Sebab logika yang dipakai oleh Prof. Iberamsyah jelas ngirit dalam kecerdasan dan kejujuran. Membandingkan prestasi Pak SBY dan Jokowi tentu sah-sah saja, asalkan memang dengan sebuah parameter yg juga bisa dibandingkan. Tetapi menjadi aneh jika keduanya dibandingkan dg mamakai parameter yang sama sekali tidak paralel, apalagi ini dlm dunia politik. Mirip ketika Obama nyapres pada 2008 melawan John McCain. Kalau dibanding McCain dlm soal prestasi sblm menjadi Capres, jelas Obama "tidak ada apa-2nya", karena selain tidak pernah jadi Jendral atau Senator berkali-2, Obama juga belum pernah jadi capres. Demikian juga antara Pak SBY dan Jokowi. Jalan dan pengalaman kehidupan keduanya berbeda, demikian pula usia mereka. Tetapi keduanya jelas memiliki prestasi-2 yang diakui publik di seluruh Indonesia. Bahkan kalau cuma mau "gagah-2an," Jokowi juga punya prestasi yg belum dimiliki Pak SBY, seperti menjadi walikota ke tiga terbaik di dunia. Dan itu bukan soal popularitas belaka, tetapi juga prestasi beliau. Kalau Prof. Iberamsyah tidak tahu dan/atau tidak mau mengakui satupun prestasi Jokowi itu hak penuh beliau. Tetapi publik di Solo dan rakyat di negeri ini sangat banyak yg mengakui prestasi Jokowi sehingga menganggapnya layak sebagai Capres, sebagaimana dibuktikan dlm berbagai survei. Dan bukan cuma sekali!. Prof. Iberamsyah sedang mempermalukan dirinya sendiri di depan publik dan rakyat Indonesia. Entah beliau sedang mimpi apa, sehingga bicara dg nalar sedangkal itu. Mudah-2an bukan karena sedang mendapat proyek kampanye utk salah satu capres utk 2014 saja. Saya masih respek dan hormat kepada beliau. Tetapi analisisnya yang satu ini, buat saya, sungguh memalukan.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://polhukam.rmol.co/read/2013/07/22/119384/SBY-Punya-Segudang-Prestasi,-Jokowi-
Monday, July 22, 2013
Home »
» PROF. IBERAMSYAH TIDAK FAIR DALAM MEMBANDINGKAN SBY DAN JOKOWI
0 comments:
Post a Comment