Kabar menyedihkan dari Mesir: Pemerintahan
Presiden Moorsi, yg dipilih secara demokratis oleh rakyat Mesir UNTUK
PERTAMA KALINYA DALAM SEJARAH negeri itu, kini terancam akan
ditumbangkan oleh militer yg didukung sementara kelompok oposisi. Tragedi
reformasi Mesir ini ada miripnya dengan yang apa yg dialami oleh
Pemerintahan Presiden Gus Dur (GD), kecuali bhw militer tidak
menampakkan diri dlm kasus Indonesia. Tetapi intinya, dg jatuhnya GD
reformasi kemudian dibajak oleh kekuatan-2 politik yang kemudian
terbukti memreteli demokrasi secara sistematis seperti yang kita
saksikan saat ini. Di Mesir, militer masih memiliki kekuatan riil, baik
sebagai aparat pertahanan dan keamanan maupun kekuatan politik riil. Dan
inilah kelemahan utama gerakan Revolusi 2011 Mesir yg tidak mampu
mereformasi militer dari politik praktis. Presiden Moorsi yg memenangkan
Pemilu paling demokratis di negara tsb, yang berasal dari parpol
Islamis tidak populer di kalangan kelompok nasionalis dan militer, serta
tidak mendapat dukungan politik dari AS, EU dan sekutunya. Israel,
negara yang sangat khawatir dengan munculnya kekuatan Islam di negeri
sungai Nil itu, pastinya juga tidak sreg jika hasil revolusi
menguntungkan kelompok yang anti Israel. Demokratisasi Mesir terancam
hanya akan seumur jagung, jika rakyat dan masyarakat sipil negeri itu
bertekuk lutut di bawah ultimatum tentara. Mesir akan tercatat sebagai
negara yg gagal dalam upaya demokratisasi dan kembali dalam cengeraman
otoriterisme di bawah injakan sepatu lars. Semoga pelajaran ini bisa
diambil oleh bangsa Indonesia yang hari-2 ini sedang menyaksikan
pembajakan demokrasi oleh para poliyo, polimer, dan parpol-2 yg cuma lip
service thd demokrasi.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://news.yahoo.com/egypt-turmoil-grows-army-deadline-expire-061331356.html
Wednesday, July 3, 2013
Home »
» MESIR TERANCAM AKAN KEMBALI DIBAWAH DIKTATOR MILITER
0 comments:
Post a Comment