Ada-ada saja kekonyolan di Republik ini. Pecah
kongsi Gubernur dg wakilnya di Banten, mengingatkan ketika Foke dan
Prijanto juga "pisah ranjang". Dan publik sudah sangat paham bahwa lebih
dari 80% pasangan Pemilukada di Indonesia memang pecah
kongsi. Kena[pa? sederhana saja: pasangan-2 itu dibentuk karena
transaksi politik, bukan kesatuan gagasan dan ideologi partai, apalagi
karena kemampuan! Di Banten, anak-2 saja paham bahwa target utama
Gubernur Atut adalah pelestarian dan pengembangan dinasti keluarganya.
Bukan soal bagaimana membuat Banten menjadi contoh daerah yang maju,
modern, dan demokratis. Kalau kemudian Rano Karno (RK) dijadikan
pasangan dalam pilkada, itu jelas bukan karena RK sepaham atau se ide.
Apalagi untuk membuat wagub dari PDIP itu sebagai pasangan layaknya
Jokowi-Ahok! Jauh panggang dari apai. PDIP dan RK mestinya sudah tahu
sejak awal, dan kalau tidak tahu, berarti mereka tak cerdas dlm
berpolitik. Jangan hanya bisa salahkan Atut. Kan Gub Atut dkk terang-2an
sejak lama telah mengembangkan dinasti keluarga ke dalam jejaring
kekuasaan Banten dan Pusat. Anaknya pun jadi anggota DPD dan satu lagi
sedang menyusul jadi caleg! Ketidak cerdasan elit PDIP dan RK yang
begitu mudah dimanipulasi oleh iming-2 kekuasaan juga harus disalahkan.
Ujung-2nya, "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian mau pecah kongsi!"
Say yakin Gub Atut dkk terpingkal-2 menyaksikan RK yg ngambek.
Selanjutnya baca tautan ini:
http://nusantara.rmol.co/read/2013/07/23/119473/Pecah-Kongsi,-Rano-Karno-Ingin-Mundur-dari-Wagub-
Tuesday, July 23, 2013
Home »
» LUCU KALAU WAGUB RANO KARNO BARU 'NGEH' DIRINYA DIABAIKAN
0 comments:
Post a Comment